Suatu saat ada seorang nenek yang roda mobilnya kempes. Kira-kira  menurut Anda mampukah nenek itu mengangkat mobil itu? Tentunya tidak bisa, bukan? Akhirnya nenek itu mengambil dongkrak dan dipasanglah di bawah mobil. Lalu, dengan santainya sang nenek menggerakkan ujung dongkrak. Akhirnya mobilnya bisa terangkat.

Nah dalam bisnis kita juga memerlukan dongkrak (pengungkit/leverage) untuk menaikkan omset bisnis kita. Pertanyaannya sekarang, hal apa saja yang dapat kita jadikan sebagai leverage?

Saya berikan satu contoh, rekan saya memiliki bisnis di bidang fotografi. Bisnis fotografinya difokuskan di wedding, maka leverage-nya adalah hotel, salon. Contohnya lain, Bill Gates menjual microsoft. Tentunya tidak mungkin dia menjual produknya dari rumah ke rumah atau dari kantor ke kantor. Jadi, dia bekerja sama dengan produsen komputer, yaitu perusahaan yang pasti membutuhkan software yang dia jual. Begitu juga jika Anda memiliki usaha rumah makan, Anda harus tahu leverage Anda siapa, bisa travel atau event organizer.

Jadi, mulai sekarang coba renungkan kira-kira leverage dari bisnis Anda siapa. Intinya, leverage adalah instansi atau klien atau rekan yang kira-kira bisa membeli produk Anda lebih sering dan lebih banyak, karena mereka fokus pada konsumen yang mirip dengan konsumen kita, hanya mungkin kita belum bisa menyentuh konsumen tersebut. Karena leverage adalah kepercayaan yang menjadikan bisnis kita terus berjalan. Pastikan Anda juga bisa berbagi dan menjaga nama baik dan kualitas produk Anda. Sehingga semua pihak yang bekerja sama dengan Anda menjadi puas.

Selamat menemukan leverage.Leverage-in-Business-580x435

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *