“Kok masih sepi ya Pak?” tanya salah satu klien tentang bisnisnya.
Padahal berbagai cara sudah dilakukan, mulai dari memperbaiki desain interior eksterior, desain kemasan, berbagai promosi online & offline, lokasi bisnis pun sudah dipindah ke tempat yang strategis, SDM juga sudah diikutkan berbagai pelatihan, spiritual activities pun sudah digencarkan, harga juga sudah divariasikan dan cara-cara lain yang juga sudah dilakukan.
“Tapi kok masih sepi juga ya?” Pertanyaan itu masih terngiang di telinga saya selama beberapa hari.
Sampai akhirnya saya teringat kepada sebuah materi workshop yang saya ikuti di Banyuwangi beberapa waktu yang lalu. Sebuah workshop ber-title SBM workshop. Di mana saat itu saya diajarkan tentang validasi produk. Intinya, percuma saja semua ikhtiar di atas dilakukan, jika produknya belum divalidasi. Usaha itu tidak akan pernah berhasil walaupun konsultannya didatangkan dari planet sebelah.
Nah, penasaran kan bagaimana cara validasi produk?
Segera daftarkan diri Anda pada SBM workshop di Malang.
Info selengkapnya silakan japri Fanni (085840278033)
“Mohon maaf pak bagaimana dengan finishing kolam renang kami yang masih bocor?” tanya klien kami kepada pemborong yang meng-handle pengerjaan kolam renang di salah satu unit bisnisnya.
Krik…krik…
Krik…krik…
Sehari…
Seminggu…
Tiada balasan…
Ditelpon juga tak direspon….
Tahu-tahu dia sudah memberikan nomor HP seseorang ke klien kami tersebut. Seseorang ini adalah orang yang dijadikan bamper untuk menyelesaikan pekerjaannya yang belum beres. Namun justru berbayar lebih mahal dibandingkan dengan tarifnya, alamak.
Sahabat sekalian, jika Anda mengalami kejadian di atas, apakah Anda mau memanggil pemborong itu lagi untuk mengerjakan proyek-proyek Anda yang berikutnya? Saya yakin Anda tidak akan mau kan?
Di dalam bisnis, menjaga kepuasan dan kepercayaan klien/customer sangatlah penting. Kenapa? Karena sekali lancung ke ujian seumur hidup orang tak akan percaya.
Keterbukaan di awal sangatlah penting. Jangan ‘slintat slintut’ (intrik). Kalau mampu bilang mampu, kalau tidak mampu bilang saja tidak mampu. Karena begitu Anda bilang mampu tapi ternyata kualitas proses dan hasil pekerjaan Anda tidak seperti yang Anda janjikan, maka itu akan menghancurkan kredibilitas Anda sendiri.
Apalagi yang berkaitan dengan komitmen. Sangat mahal harganya. Misalkan Anda berjanji akan menyelesaikan suatu pekerjaan dalam waktu seminggu, tetapi karena satu dan lain hal pekerjaan Anda molor, maka sebaiknya Anda memberi kabar terlebih dahulu sambil menjelaskan duduk perkaranya. Jangan lupa, Anda juga harus memberikan solusi-solusi atau kompensasi-kompensasi yang lainnya.
Jangan justru membuat alasan yang kurang masuk akal, slow or no respon, apalagi sampai menyalahkan pihak lain.
Kapasitas dan integritas, itu yang harus kita miliki untuk diberikan kepada klien/customer, agar mereka bisa kita ‘keep’ dan tidak berpindah ke lain hati.
Bagi Anda yang mau mendapatkan penjelasan lebih dalam mengenai materi ini silakan joinWorkshop SBM di Malang.
Buruan daftar. Terbatas hanya untuk 50 peserta. Dan dapatkan special price untuk 10 orang pendaftar pertama.
Nah info selengkapnya silakan japri ke Mbak Fani (085840278033)
Perbanyaklah teman, terutama yang perempuan. Dengan banyak teman maka akan target market yang anda miliki akan semakin banyak. Hukum probabilitas sering kali terjadi antara 10-20% dari jumlah teman akan menjadi pembeli produk Anda.
Nah, sekarang bagaimana caranya agar Anda memiliki banyak teman?
Banyak cara yang bisa Anda lakukan, misalnya dengan mengikuti organisasi. Bisa dalam bentuk organisasi bisnis, kegamaan, sekolah, hobi, dll.
Dalam berteman usahakan Anda menjadi bintang, menyenangkan, aktif berkomunikasi tapi jangan terkesan egois/dominan.
2. Fokus
Dalam setahun cobalah fokus pada 1 produk saja yaitu tas Joyism. Sehingga alam bawah sadar teman-teman Anda akan terkondisikan, ”Kalau mereka butuh tas maka yang muncul di benak mereka adalah Anda.”
Jika Anda sering berganti produk maka branding Anda akan menjadi bias alias tidak jelas, dan teman-teman Anda akan menganggap Anda tak serius dalam berbisnis tas.
Banyak orang tergoda hal lain sehingga tak fokus, dengan harapan mereka bisa mendapatkan hasil lebih banyak, tapi faktanya nihil.
Apalagi ketika personal branding-nya belum kuat, belum punya tim yang hebat dan bisa dibagi-bagi jobdesc-nya.
3. Story
Orang cenderung kurang suka saat ditawari dagangan atau produk. Maka anstisipasilah dengan membuat story (cerita). Di sela-sela cerita, masukkanlah pesan ingin anda sampaikan. Kalau dalam NLP diistilahkan dengan nestle loop.
Misalnya seperti ini, kemarin secara tak sengaja saya bertemu dengan teman SMP yang sudah terpisah selama 15 tahun. Saya ingat betul dia, karena di kelas sering juara satu.
Saat bertemu itu kami ngobrol sambil diskusi seru, mulai dari masalah pekerjaan, keluarga, bisnis, hobi dan sebagainya.
Sambil berbincang-bincang saya tak bosan-bosannya memperhatikan penampilannya yang modis, trendy dan keren. Mulai dari ujung kepala sampai ujung kaki semuanya keren.
Scaning mata saya beberapa kali berhenti di sebuah tas yang dia bawa. Cantik nian tas itu, serasi dengan warna baju, jilbab dan roknya.
Saya jadi teringat dengan teman saya yang bernama Ani, yang pernah menawarkan tas seperti itu. Murah katanya, tapi tidak murahan. Modelnya juga keren.
Saya coba puji dia lalu saya tanya tasnya beli dimana. Jawabannya semakin mengagetkan saya. Ternyata dia beli di Ani.
Dalam hati saya berkata, saya harus jadi keren juga seperti dia. Dan setelah ini saya akan langsung mendatangi Ani di tokonya. Tapi dimana ya saya lupa?
Oh iya saya ingat tokonya Ani sang penjual tas super keren itu ada di +62 813-3111-1324 , +62 813-2221-2332 , +62 856-0770-1023 , +62 857-2246-5005 , +62 858-5431-1353 , dan beberapa kota lainnya.
4. Bonus atau Hadiah
“Siapa yang beli tas di bulan ini nilai minimal 50ribu maka berhak untuk mendapatan kesempatan meraih hadiah”
Hal diatas adalah salah satu bentuk persuasi dalam marketing.
Masih ingat kan kalau fungsi marketing itu ada dua yaitu mengingatkan dan menawarkan. Kalau mengingatkan belum tentu menawarkan, tapi kalau menawarkan sudah pasti mengingatkan.
Promosi berupa hadiah/bonus itu termasuk menawarkan secara persuasif.
Manusia memiliki hot button yang berbeda-beda. Bisa jadi ada yang tidak tertarik dengan hadiah, tapi banyak juga yang tertarik dengan tawaran hadiah.
Cobalah masing-masing dari Anda membuat dorprize/hadiah bulanan kepada para pembeli, baik berupa barang atau jasa. Lalu lakukan test dan ukur hadiah apa yang paling efektif dan efisien.
askansetiabudi.com
Business Consultant
JAKARTA Jl. Rawamangun Muka Raya No. 5 RT. 4 RW. 14 Rawamangun – Jakarta Timur 13220
Mobile: 081 334 664 876 / 0858-5549-4440
Selama ini banyak orang menyangka bahwa keberhasilan bisnis yang ia jalankan adalah karena kehebatan timnya, kepintaran konsultannya, kepiawaian manajemennya, kecanggihan branding dan marketing-nya serta kepiawaian tata kelola manajemen bisnis yang lainnya.
Padahal kalau kita lihat, banyak perusahaan yang sudah memiliki management skill seperti diatas, tapi ternyata juga masih tetap merugi dan tutup.
Apa yang sebenarnya terjadi?
Ini adalah teguran dari Allah, agar kita semua sadar bahwa kesuksesan dan kejayaan bukanlah semata-mata karena kehebatan kita dan tim kita, tapi itu semua adalah karena izin dan pertolongan dari Allah SWT.
Anda pasti ingat kan cerita tentang Qorun yang ditenggelamkan oleh Allah bersama hartanya? Mengapa? Ya karena dia menyombongkan dirinya, menganggap semua keberhasilan yang ia capai adalah karena kehebatannya:
Dalam Surat Al-Qashash: 78 dikatakan: Qorun berkata: “Sesungguhnya aku hanya diberi harta itu karena ilmu yang ada padaku”. Dan apakah ia tidak mengetahui, bahwa Allah sungguh telah membinasakan umat-umat sebelum dia, yang lebih kuat daripadanya, dan lebih banyak mengumpulkan harta?
“Maka Kami benamkanlah Karun beserta rumahnya ke dalam bumi. Maka tidak ada baginya suatu golongan pun yang bisa menolongnya terhadap azab Allah. Dan tiadalah ia termasuk orang-orang (yang dapat) membela (dirinya). (Q.S. Al-Qashash, 81).
Tentunya kita tak mau ”ditenggelamkan” oleh Allah seperti Qorun kan?
Maka, mari kita menjadi seperti Nabi Sulaiman, yang dengan kerendahan hati mengatakan bahwa semua kesuksesannnya semata-mata atas karunia Allah SWT.
Hal ini dicontohkan oleh Nabi Sulaiman ketika beliau diberikan kenikmatan berupa harta, kemuliaan, kedudukan dan kesuksesan oleh Allah swt : هَٰذَا مِن فَضْلِ رَبِّى لِيَبْلُوَنِىٓ ءَأَشْكُرُ أَمْ أَكْفُرُ
“Haadza min fadhli Robbii liyabluwanii a asykuru am akfur” (Ini adalah karunia dari Tuhanku untuk mengujiku apakah aku bersyukur atau ingkar). (Q.S. An Naml: 40).
Maka lakukanlah spiritual activities di kantor anda agar semua tim senantiasa sadar bahwa kesuksesan berasal dari ijin Allah, bukan karena kehebatan kita semata. Dan bukankah kehebatan kita juga atas ijin dan pemberian dari Allah SWT?
Jadi spiritual activities di kantor bukanlah hal yang sepele, sampingan, sambilan dan formalitas semata. Tapi hal tersebut harus menjadi KEY ACTIVITIES yang utama.
Sahabat-sahabat pembisnis yang budiman, dalam bisnis sering kita dengar istilah PBI (Proses Bisnis Internal). Instrument PBI ini menjadi salah satu indikator yang dinilai dalam KPI (Key Performance Indicator).
Dari beberapa referensi, saya mencoba untuk menyederhanakannya sebagai berikut:
Perusahaan yang bagus harus ada struktur organisasi yang jelas ibarat bermain bola. Tapi jangan seperti sepak bola kampung, di mana ada bola di situ seluruh pemain mengepung. Bahkan penjaga gawang pun terkadang ikutan nimbrung.
Berbeda dengan sepak bola profesional yang masing-masing pemain memiliki posisi, fungsi, peran dan jobdesc yang jelas. Masing-masing bertanggung jawab pada “Wilayah Kerja” masing-masing yang sudah disepakati bersama sejak awal.
Untuk memastikan semua hal tersebut berjalan dengan baik, maka HRD harus memiliki kurikulum pelatihan yang berkesinambungan, pola kontrol yang disiplin, evaluasi yang obyektif dan perbaikan yang tak berkesudahan (Kaizen).
Pengawalan terhadap Proses Bisnis Internal ini tidak kalah penting dibandingkan dengan goal dan action plan yang terkadang terkesan normatif.
Menurut Franklin Covey dalam The 4 Disciplines of Execution: “Seventy Percent of Strategic Failures are due to poor execution of leadership. It’s rarely for lack of smarts or vision.”
Intinya 70% penyebab kegagalan bukan karena tidak mampu merencanakan, tapi karena kurang mampu dalam PELAKSANAAN.
Askan Setiabudi
Founder SBA
(Star Business Academy)
JAKARTA
Jl. Rawamangun Muka Raya No. 5 RT. 4 RW. 14 Rawamangun – Jakarta Timur 13220
TIGA (3)
Sharing-sharing bisnis dengan 150 mahasiswa MIPA Unibraw-
Didalam bisnis ada 3 hal yang perlu diperhatikan, yaitu: produk, marketing dan manajemen.
Pastikan produk Anda dibutuhkan oleh pasar atau menjadi solusi atas permasalahan pasar. Jika tidak, maka siapkanlah dana yang cukup besar untuk mengedukasi pasar.
Selain produk Anda yang harus dibutuhkan dan memberi solusi atas kebutuhan pasar, produk Anda juga harus ada unsur ‘ngangenin’, sehingga pasar merasa puas dan melakukan repeat order.
Ketersediaan produk dalam jumlah yang cukup, juga perlu dipersiapkan, untuk mengantisipasi banyaknya permintaan.
Selain produk, pilar yang harus ada dalam sebuah bisnis adalah marketing. Banyak pola marketing yang bisa Anda lakukan untuk mengenalkan produk Anda ke publik, baik secara online maupun offline. Pilihlah beberapa pilar online dan beberapa pilar offline. Lalu lakukan test dan ukur. Pilar mana yang terbukti mampu mendatangkan banyak pembeli, itu yang harus Anda prioritaskan.
Setelah dua pilar pertama beres, maka pilar ketiga adalah manajemen. Misalnya manajemen SDM, keuangan, operasional, dan lain-lain.
Tanpa manajemen yang baik, dua pilar yang lain tidak akan bisa berjalan dengan maksimal. Bahkan bisa saling melemahkan. Tanpa manajemen yang baik, idealitas tidak akan pernah menjadi realitas.
Salam STAR
askansetiabudi.com
http://bit.ly/STAR_coaching
“Apa syarat yang paling penting untuk bisa sukses dalam bisnis ya Pak?” tanya seorang peserta workshop yang diadakan oleh Dinas Koperasi Jawa Timur.
“Ada banyak faktor, dan semuanya penting.” jawab saya.
——-
Dulur-dulur, menjalankan bisnis adalah ibarat menjalankan mobil. Tidak akan bisa jalan, kalau ada syarat-syarat yang tidak dipenuhi. Misalnya, ada setir tapi tiada roda. Ada roda dan setir tapi tiada bensin. Ada setir, roda dan bensin tapi tiada mesinnya. Atau ada semuanya tapi tiada sopirnya..Mana bisa jalan?. Hehe
Setir adalah ibarat kendali, artinya bisnis harus bisa dikendalikan, dikontrol. Tidak boleh bisnis berjalan tanpa kontrol, karena pasti akan nabrak-nabrak dan nyungsep. Kontrol dalam bisnis contohnya adalah pedoman kerja, tata tertib tim, SOP, dan sejenisnya.
Roda adalah ibarat tim pendukung, rekan kerja atau karyawan (TRK). Kalau mau bisnis Anda cepat besar, maka tidak mungkin Anda kerjakan sendirian. Anda perlu TRK utk mengeksekusi dengan cepat dan tepat ide-ide cerdas Anda. Tanpa mereka, ide-ide Anda hanya akan menjadi sampah di pikiran Anda, tanpa realita.
Bensin adalah ibarat modal dalam bisnis. Baik berupa modal financial (uang, asset, dan sejenisnya) ataupun non financial (relasi, ide, ketrampilan, pengetahuan, dan sejenisnya). Pastikan, minimal salah satu ‘bensin’ tersebut ada di dalam ‘tangki’ bisnis Anda.
Mesin adalah ibarat manajemen untuk meramu semuanya, agar bisa saling menguatkan dan saling melengkapi. Manajemen ini tidak terlihat secara kasat mata, tapi jika dia ‘ngadat’ maka semua proses akan terhenti. Maka pastikan mesin bisnis Anda selalu dirawat, diupgrade atau diservice agar bisa berfungsi semakin optimal.
Last but not least, SOPIR, ya sopir…..Sehebat apapun SOP Anda, sekuat apapun TRK Anda, sebanyak apapun MODAL Anda, secanggih apapun MANAJEMEN Anda, tapi kalau tidak ada SOPIR (LEADER, red) yang mahir untuk memimpin semua elemen tersebut, maka BISNIS Anda tidak akan kemana-mana.
Bagaimana dengan bisnis Anda?
Yang senyum-senyum pasti merasa….hehe
Salam STAR
www.tips-indonesia.com
http://bit.ly/STAR_coaching
“Kenapa sekarang disini semakin banyak aturan ya Pak?”, tanya seorang karyawan saat saya melakukan coaching.
“Menurut Anda, dengan semakin banyaknya aturan, kinerja teman-teman karyawan semakin baik atau buruk?”, tanya saya.
“Mmmm…semakin baik sih Pak,” jawab dia sambil melirik ke kiri atas.
Sahabat, dari aktifitas rutin yang kita lakukan, lambat laun akan menjadikan kita menemukan sebuah pola yang paling efektif dan efisien. Pola inilah yang harus kita duplikasikan ke semua anggota tim agar menghasilkan standar kualitas kerja yang sama.
Nah cara menduplikasikan yang paling efektif adalah dengan mendokumentasikannya dalam sebuah SOP (Standard Operating Procedure), baik berupa tulisan, gambar ataupun video/film.
Manusia tempatnya salah dan lupa, maka dengan adanya SOP akan meminimalisir terjadinya ‘salah dan lupa’ tersebut.
Hampir semua bisnis yang sudah autopilot, pasti memiliki SOP. Apalagi jika sudah memiliki cabang yang banyak.
Nah, apakah Anda sudah memiliki SOP?
Jika belum, cobalah untuk segera membuatnya. Sederhana kok caranya; tuliskan saja apa yang Anda lakukan, dan lakukan apa yang Anda tuliskan. Just Do It.
“Saya sudah lakukan semua jurus bisnis dari para mentor, konsultan dan coach, tapi kenapa bisnis saya kok masih belum sukses juga ya Pak?” tanya klien saya.
“Apakah Anda sudah melakukan jurus-jurus spiritual?” tanya saya.
“Belum Pak, karena menurut saya ‘bisnis is bisnis’. Tidak ada kaitannya dengan spiritualitas…” jawabnya, sedikit gamang.
——–
Sahabat, sepintar apapun kita, sehebat apapun tim kita, sebagus apapun produk kita, jika Tuhan tidak menghendaki, kalau Tuhan tidak meridhoi, kalau Allah SWT tidak merestui, pasti kita tidak akan bisa sukses.
Jika Allah memberi, maka tidak ada siapapun yang bisa menghalangi. Ketika Allah SWT menghalangi, maka tidak akan ada siapapun yang mampu memberi. Percuma kesungguhan kita, keseriusan kita, dan kemampuan kita, ketika Tuhan tidak mengijinkan, maka kita tidak akan bisa menghasilkan apa-apa.
Pernahkah Anda merenungkan hal ini? Sehingga dalam bisnis, Anda tidak hanya mengandalkan produk, tim, profesionalisme, marketing, dan sebagainya. Tetapi Anda betul-betul mengandalkan Allah SWT dalam menjalankan bisnis Anda.
Untuk merealisasikan hal tersebut, di kantor saya, setiap pagi selalu diadakan mengaji Al Qur’an, membaca istighfar 100x, hamdalah 100x, do’a bebas hutang, do’a kelancaran aktifitas, dan sejenisnya.
www.askansetiabudi.com, 081334664876
Di kantor Anda, cobalah lakukan SPIRITUAL ACTIVITIES sebelum bekerja. Silahkan lantunkan do’a apa yang Anda pilih, bacaan apa yang Anda yakini, dzikir apa yang Anda imani, sedekah apa yang Anda sukai, dan masih banyak lagi ‘Spiritual Activities’ yang lainnya yang bisa Anda pilih.
Saran saya, jangan pernah Anda meninggalkan spiritual activities. Kenapa? Selain untuk mencari ridloNya, mengharap syurgaNyaYa, insyaAllah juga akan menyukseskan bisnis dan kehidupan Anda.
Maka, kalau ada karyawan Anda yang tidak sholat, ya jangan dibiarkan. Kalau ada karyawan Anda yang akhlaq dan perilakunya kurang baik, ya jangan diabaikan. Karena kelak di akhirat Anda akan ditanya, “Sebagai pemimpin, apa yang sudah kau lakukan pada karyawanmu?” Kita semua adalah pemimpin, dan di akhirat pasti akan dimintai tanggung jawab atas kepemimpinan kita.
Bagi saya, tidak masalah andai bisnis saya perkembangannya tidak bagus. Tetapi bagi saya, adalah sebuah masalah jika karyawan saya jauh dari Tuhan-nya. Saudara, hidup ini hanya sekali. Jangan pernah kita mati, sebelum Allah meridloi diri dan bisnis kita saat ini.
Maka ketika Anda sukses, jangan pergunakan uang Anda untuk maksiat dan hal-hal lainnya yang Allah murkai. Karena ketika Anda melakukan hal tersebut, bisa jadi Allah tidak berkenan, lalu menghancurkan bisnis Anda. Na’udzu billah.
Sahabat, bukankah Anda masih ingat dengan tragedi tenggelamnya kapal Titanic? Betapa mudahnya bagi Allah untuk menghancurkan kapal raksasa itu. Maka pertanyaan sederhananya adalah, apakah bisnis Anda sudah sekokoh Titanic? Titanic yang sekokoh itu saja bisa hancur seketika, disaat Allah berkehendak.
Maka, jangan hanya membekali tim kita dengan profesionalisme kerja semata. Tapi mari kita membekali tim kita dengan spiritualitas, baik di tempat kerja ataupun di luar jam kerja.
Dulu, dikantor saya sebelum melakukan spiritual activities, keadaannya berbeda dengan keadaan setelah melakukannya. Demikian juga di bisnis para klien/coache dan sahabat-sahabat saya, begitu mereka menerapkan spiritual activities di pagi hari, menjaga sholat para karyawannya, menjaga akhlaqnya, maka perkembangan bisnisnya luar biasa.
“Kemarin ketika omset kami naik dua kali lipat, kenapa kinerja tim jadi berantakan ya Pak?” tanya klien saya, saat coaching session.
“Berantakan seperti apa yang Anda maksud?” tanya saya.
“Ya semuanya asal kerja dan tidak jelas siapa yang harus mengerjakan apa, sehingga beberapa job yang harusnya dikerjakan jadi terlewatkan/terabaikan.” jelasnya, sambil menyebutkan beberapa contoh kejadian.
……….
Sahabat, sesederhana apapun bisnis Anda, harusnya sudah memiliki SOP. Sederhana kok, intinya SOP adalah apa yang Anda lakukan, Anda yakini baik dan terbukti efektif dan efisien maka segera saja Anda tuliskan, lalu lakukan apa yang sudah Anda tuliskan, itulah SOP.
Ketika Anda tidak menuliskan apa yang sebaiknya Anda dan tim Anda lakukan, maka Anda akan capek untuk mengajari tim Anda berulang-ulang. Anda dan tim Anda juga tidak akan memiliki pegangan dan pedoman akan apa yang seharusnya dilakukan dan tidak boleh dilakukan.
Ketika Anda tidak memiliki SOP, Anda dan karyawan Anda akan sering lupa bagaimana urutan-urutan kerja, standar kualitas, cara melakukan suatu pekerjaan, dan sebagainya. Karena manusia adalah tempatnya salah dan lupa.
www.askansetiabudi.com, 081334664876
Dari SOP tersebut Anda juga bisa membuat suatu lembar penilaian/rapot, apakah tim Anda bisa atau tidak melakukan pekerjaan / job desc-nya. Sehingga kinerja mereka bisa dikontrol dan diukur secara periodik.
Contohnya, jika bisnis Anda adalah rumah makan. Sudahkah Anda memiliki SOP untuk chef/koki Anda? Jika belum memilikinya, maka saya yakin rasa makanan di rumah makan Anda akan berubah-ubah. Tergantung ‘selera’ chef / koki Anda. Kalau rumah makan Anda tidak punya ‘standar rasa’, pasti konsumen akan kecewa.
Maka dengan SOP, Anda akan lebih mudah untuk menjalankan dan mengontrol bisnis Anda. Dengan SOP yang bagus, bisnis Anda akan tetap jalan, walaupun Anda tinggal jalan-jalan.