Oleh: Askan Setiabudi
Trainer & Kosultan Bisnis Nasional
Di balik setiap perusahaan yang sukses dan berumur panjang, tersembunyi sebuah sistem kaderisasi kepemimpinan yang kuat dan terstruktur. Perusahaan seperti Toyota, Procter & Gamble, dan Unilever mampu bertahan lintas dekade bukan semata karena produk unggul, tetapi karena mereka memiliki sistem pencetak pemimpin internal yang berjalan otomatis -bahkan tanpa perlu kehadiran pemilik atau pendiri mereka.
Di Indonesia sendiri, banyak perusahaan -khususnya skala menengah dan keluarga- masih mengalami tantangan besar: bisnis mandek ketika pemilik tidak hadir. Ini bukan sekadar isu manajemen, melainkan soal sustainability. Maka, pertanyaan penting yang wajib dijawab oleh setiap founder atau direktur adalah: “Jika hari ini saya berhenti memimpin, apakah perusahaan akan tetap berjalan dengan sehat?”
Mengapa Kaderisasi Pemimpin Itu Penting?
Kunci dari organisasi yang agile dan sustainable adalah memiliki pemimpin di setiap level, bukan hanya di pucuk. Riset yang dirilis oleh Global Leadership Forecast (DDI, 2023) menunjukkan bahwa:
- Hanya 29% perusahaan secara global yang merasa siap menghadapi transisi kepemimpinan.
- Perusahaan yang memiliki program kaderisasi kepemimpinan memiliki kinerja finansial 1,5 kali lebih baik dari perusahaan yang tidak memilikinya.
Ini menegaskan bahwa kaderisasi pemimpin bukan sekadar “opsi”, melainkan “syarat” untuk hidupnya perusahaan di masa depan.
Langkah Strategis Mencetak Pemimpin Internal.
1. Ciptakan Budaya Organisasi yang Melahirkan Pemimpin.
Pemimpin tidak muncul dari sistem birokrasi yang tertutup. Ia tumbuh dari budaya organisasi yang menghargai keterbukaan, kolaborasi, dan keberanian mengambil inisiatif.
Budaya ini bisa dimulai dari:
- Memberi ruang bagi karyawan menyampaikan ide tanpa takut disalahkan.
- Menjadikan setiap proyek sebagai laboratorium kepemimpinan.
- Menghilangkan ketergantungan mutlak pada satu orang pemimpin.
- Pelatihan Leadership (indoor dan outdoor / outbound)
Peter Senge dalam bukunya The Fifth Discipline menyebut bahwa organisasi pembelajar (learning organization) adalah tempat terbaik bagi kaderisasi alami, karena setiap individu terdorong tumbuh secara sistemik.
2. Deteksi Potensi Sejak Dini: Talent Mapping & People Review
Setiap individu memiliki potensi kepemimpinan yang unik, namun tidak semua potensi terlihat di permukaan. Maka, perusahaan perlu menggunakan metode objektif untuk mengidentifikasi:
- Growth mindset, berfikir dan berjiwa besar.
- Kompetensi teknis dan interpersonal skill.
- Gaya kepemimpinan alami (misal: coaching, directive, democratic).
- Kemampuan berpikir strategis dan problem solving.
- Kemampuan komunikasi
Alat test atau cara yang umum digunakan untuk mengidentifikasi antara lain:
- DISC, MBTI, atau Gallup StrengthsFinder.
- Assessment center, termasuk simulasi manajerial, studi kasus, dan wawancara berbasis kompetensi.
- Nine-box matrix, untuk mengelompokkan potensi dan kinerja secara visual.
3. Bangun Sistem Pelatihan dan Pengembangan yang Terukur.
Menurut McKinsey (2023), organisasi yang memiliki sistem pelatihan kepemimpinan yang terstruktur bisa 4x lebih sukses dalam suksesi jabatan, dibanding yang tidak memiliki.
Sistem kaderisasi kepemimpinan bisa dilakukan dengan cara antara lain:
- In-class training: Kepemimpinan visioner, komunikasi strategis, manajemen konflik.
- Coaching & mentoring: Pendampingan langsung oleh senior leader.
- Stretch assignment: Tugas-tugas baru di luar zona nyaman untuk mengasah resiliensi.
- Job rotation: Perpindahan antar-divisi agar memiliki perspektif lintas fungsi.
4. Berani Memberi Wewenang dan Tanggung Jawab
Menurut Simon Sinek, “Pemimpin besar menciptakan pemimpin lain, bukan pengikut.” Maka, langkah penting berikutnya adalah ‘pemberian kepercayaan’: delegasi tugas dan wewenang secara bertahap.
Penelitian dari Harvard Business School (2021) menyatakan bahwa manajer yang diberi wewenang penuh lebih cepat berkembang dalam decision-making, menunjukkan kepercayaan diri lebih tinggi, dan memiliki loyalitas lebih besar terhadap organisasi.
Namun, ini butuh komitmen dari atasan:
- Tidak micro-manage. Supaya tim yang lagi dikader tidak tergantung pada atasan dan takut dalam mengambil keputusan.
- Siap menerima kesalahan sebagai bagian dari proses belajar.
- Membangun sistem kontrol berbasis indikator pencapaian, bukan sekadar kehadiran.
5. Rancang Suksesi dan Jalur Karier yang Jelas
Banyak karyawan tidak tumbuh menjadi pemimpin karena tidak tahu ke mana arah kariernya. Maka, perusahaan perlu mendesain ‘leadership succession plan’ dan ‘career pathing’ yang transparan.
Studi dari CIPD UK (2022) menyebut bahwa perusahaan yang memiliki jalur karier yang jelas, bisa mengalami peningkatan retensi talenta muda hingga 25%.
Suksesi yang sehat melibatkan beberapa hal berikut ini:
- Identifikasi posisi kritis. Siapkan kader di posisi ini jauh-jauh hari.
- Penunjukan successor 1-2 tahun lebih awal.
- Pelibatan successor dalam pengambilan keputusan secara bertahap.
Studi Kasus: Unilever dan Kepemimpinan Berbasis Sistem
Unilever Indonesia dikenal sebagai perusahaan multinasional yang mampu mencetak pemimpin internal secara berkelanjutan. Lewat program Unilever Future Leaders Program (UFLP), perusahaan ini menyiapkan talenta muda menjadi pemimpin operasional dalam waktu 2-3 tahun.
Program ini menyatukan:
- Rotasi lintas fungsi.
- Pelatihan global.
- Pendampingan oleh senior leader.
- Evaluasi berkala berbasis KPI dan budaya perusahaan.
Hasilnya? Banyak direktur dan VP Unilever di Asia berasal dari program internal ini -bukan rekrutmen dari luar.
Kesimpulan: Investasi Kepemimpinan adalah Warisan Abadi
Memiliki pemimpin di setiap lini bukan berarti kehilangan kontrol, melainkan memperluas daya jangkau dari visi perusahaan. Perusahaan yang hebat tidak diukur dari siapa pendirinya, melainkan apakah visi pendiri itu tetap hidup, meskipun ia telah tiada.
Sebagaimana disampaikan oleh John Kotter, profesor Harvard dan pakar perubahan organisasi: “Great leadership is not about brilliance; it’s about building systems where others can lead.”
Maka, jika Anda seorang founder, direktur, atau pemilik usaha -mulailah hari ini. Cetak pemimpin masa depan. Karena di sanalah letak keberlangsungan perusahaan Anda.
Bagi Anda yang mau menjalankan program-program kaderisasi Leadership di perusahaan Anda, silakan hubungi: 081-334-664-876 atau www.askansetiabudi.com, www.tips-indonesia.com, www.outboundindonesia.com.
Untuk diskusi lebih lanjut bisa gabung ke group WA TIPS Indonesia
Informasi:
0878-5993-3862 (Ibu Arin)
0858-4027-8033 (Ibu Olla)
0878-3615-2078 (Ibu Dini)
0895-3718–17600 (Ibu Nadine)
0895-1481-0211 (Bapak Muchtar)
0857-5505-9965 (Bapak Rizky)
Office :
JAKARTA | SURABAYA | MALANG | BALI | PAMEKASAN | MAKASSAR | SEMARANG | BANDUNG | PALANGKARAYA | MEDAN
Kami Juga Melayani:
- Training Motivasi
- Outbound
- Leadership
- Service Excellent
- 8 Habit
- Hypnosis & Hypnotherapy
- ATV
- NLP
- Pelatihan Security
- DII
Media Sosial Kami yang Lain:
Website:
● www.askansetiabudi.com
● www.tips-indonesia.com
● www.kaliwaturafting.com
Instagram:
● https://www.instagram.com/outbound.batu
● https://www.instagram.com/tips.indonesia
Facebook:
● https://www.facebook.com/askan.setiabudi
● https://www.facebook.com/provideroutboundmalangbatu
Youtube:
● https://www.youtube.com/@askansetiabudi
● https://www.youtube.com/@outboundbatumurah
Tiktok:
● https://www.tiktok.com/@pusatpengembangansdm
● https://www.tiktok.com/@askansetiabudi
Tinggalkan Balasan