Kiev, Ukraine – October 17, 2012 – A logotype collection of well-known social media brand’s printed on paper. Include Facebook, YouTube, Twitter, Google Plus, Instagram, Vimeo, Flickr, Myspace, Tumblr, Livejournal, Foursquare and more other logos.
Selain kita presentasi one on one atau presentasi massal, ada cara yang sangat efektif, murah dan praktis yaitu dengan cara share melalui media sosial.
Kenapa media sosial? Karena mereka ON 24 jam. Disaat kita tidurpun, medsos masih bangun.
Upload di media sosial sifatnya tidak boleh terlalu jelas. Cukup dengan yang abstrak sehingga membuat orang penasaran/trance.
Dalam NLP hal ini dikenal dengan istilah Milton Model. Yaitu model penyampaian informasi yang abstrak dengan tujuan untuk membuat seseorang masuk pada kondisi “Trance”, sehingga lebih mudah untuk disugesti, tentunya dengan sedikit intervensi.
Dalam berjualan pun, info yang kita berikan tidak harus terlalu detail di awal. Cukup yang global, menarik dan wow. Yang penting jangan berbohong.
Selain pakai pendekatan milton model, kalau di medsos kita harus rutin menguploadnya.
Sehari minimal 3 kali. Kisaran jam 8 pagi, jam 12.00 siang dan jam 18.30 malam.
Karena menurut penelitian pada jam-jam tersebut orang sedang ramai melihat status dan posting-an orang lain.
Dan orang akan terpengaruh biasanya setelah membaca status/upload-an kita sebanyak minimal 6 kali.
Nah sudahkah kita melakukannya? Jika belum, cobalah. Dan nikmati keajaibannya.
Tentunya jangan lupa diiringi dengan do’a, ibadah, sedekah, berbuat baik pada sesama dan sejenisnya.
Hal ini sama ketika Anda ditanya tentang Anda laki-laki atau perempuan?
“Saya laki-laki”
“Nama Anda siapa?”
“Pokoknya laki-laki”
Tentu tidak menarik bukan?
Bedakan dengan yang berikut ini,
“Anda laki-laki atau perempuan?”
“Laki-laki”
“Nama Anda siapa?”
“Budi”
Nah tentunya lebih menarik, kan?
Demikian juga dengan bisnis. Sebuah produk membutuhkan sebuah nama
(brand/merek). Karena brand memegang peranan penting dalam mendongkrak omset.
Apalagi, jika merek tersebut bisa memberikan sesuatu yang spesial kepada
konsumen.
Seperti yang disampaikan oleh Warrent Buffet, sang legenda investor,
pengusaha, dan philantropis asal negeri Paman Sam, Amerika Serikat (AS). ”Your
premium brand, had better be delivering something special or it’s not going to
get the bussines.”
Dari quote itu, sangat jelas digambarkan bagaimana pentingnya sebuah
brand dalam dunia bisnis. Lalu, apa rahasianya agar brand/merek bisnis Anda
lebih powerful?
Setidaknya ada 3 rahasia yang harus anda ketahui supaya brand anda
kuat:
1. Nama yang pendek/singkat
Usahakan nama bisnis atau nama produk Anda singkat, jangan terlalu
panjang. Misalnya usaha bimbingan belajar. Bisa diberi titel ”Smart Bimbel”.
Atau usaha di bidang fotografi. Anda beri nama “Bening Fotografi”. Atau
“Syakila” untuk nama produk skincare & kosmetik.
Singkat, padat, dan menggambarkan jelas usaha apa yang sedang digeluti.
Karena jika terlalu panjang, orang akan sulit mengingat.
Di zaman yang penuh persaingan seperti ini jangan paksa orang untuk
mengingat nama panjang produk Anda. Sama dengan nama orang hari ini, jika terlalu
panjang menjadi sulit untuk diingat.
2. Sesuaikan dengan jenis usaha
Misalnya ketika Anda punya usaha perumahan. Berilah nama yang mewakili
kondisi perumahan, misalnya “Primaland”. Jangan sampai punya usaha perumahan,
diberi nama “Nikmat”, tentunya tidak sesuai. Contoh lain, Anda punya usaha
design, berilah nama yg sesuai misalnya “image” atau “perfect”, dan tentunya
kurang pas jika dikasih nama “lezat”.
3. Unik
Kenapa unik? Tentu agar tidak sama dengan yang lain. Semakin unik suatu
brand, menjadikan orang semakin mudah dan ‘greget’ untuk mengingatnya.
Contohnya, merek “Nelongso”. Mungkin Anda bingung, rumah makan kok
namanya “Nelongso”. Tapi, hebatnya, rumah makan ini sudah ada 47 outlet dan
beromzet miliaran rupiah per bulan.
Tiga pilar tersebut menjadi penting ketika Anda mau membuat sebuah
produk/bisnis.
Jika merek produk/bisnis Anda sudah memenuhi tiga pilar/syarat itu,
maka nama produk/bisnis Anda akan mudah diingat oleh pasar dan ini bisa
mempengaruhi omset anda.
Sementara itu ada 2 larangan dalam membuat merek:
1. Jangan menggunakan singkatan yang sulit diingat.
Misalnya anda memiliki klinik kecantikan yang bernama ZMP. Kira-kira
konsumen mudah atau sulit untuk mengingatnya? Tentunya sulit bukan? Dan ketika
klinik ini laris, lalu kompetitornya meniru dengan membuat merek ZNP, MPZ atau
ZPM, maka konsumen anda akan mengalami kebingungan untuk menentukan merek mana
yang asli.
Kalau terpaksa menggunakan singkatan sebagai merek maka harus pas dan
unik, sehingga tidak mudah ditiru dan dibiaskan oleh kompetitor. Misalkan MM
barbershop. Merek ini menggunakan huruf yang cukup unik sehingga mudah diingat
dan sulit untuk dibiaskan oleh kompetitor.
2. Jangan menggunakan angka-angka yang kurang unik
Kalau anda pernah ke Yogyakarta maka akan ketemu dengan merek bakpia
pathok 25, 52, 75, 57 dan sejenisnya. Menurut anda merek mana yang asli dan
enak? Anda pasti bingung kan? Coba dikasih nama bakpia pathok keraton jogja.
Tentu akan lebih ok kan?
Kalau terpaksa menggunakan angka sebagai merek maka harus pas dan unik,
sehingga tidak mudah ditiru dan dibiaskan oleh kompetitor. Misalkan es teler
77. Merek ini menggunakan angka yang cukup unik sehingga mudah diingat dan
sulit untuk dibiaskan oleh kompetitor.
Alhamdulillah baru saja selesai meeting, training dan coaching dengan salah satu klien di Solo.
Menarik saat mendampingi klien yang satu ini. Selain memiliki beberapa bisnis yang dijalankan bersamaan, klien yang satu ini juga selalu berusaha untuk membangun produk dan bisnis baru. Baik secara differensiasi maupun diversifikasi.
Secara umum bisnisnya tumbuh, walaupun belum begitu cepat. Hal tersebut dikarenakan pertumbuhan bisnisnya lebih cepat daripada pertumbuhan timnya. Sehingga bisninya yang narik timnya atau intinya timnya-lah yang menghambat laju bisnisnya. Maka sesi tadi banyak saya gunakan untuk menumbuhkan kapasitas dan integritas timnya agar bisa melaju mengimbangi bisnisnya.
Ibarat seorang ayah memberikan mobil Innova kepada anaknya yang masih sekolah di SD kelas dua, tentu bukan hanya salah tapi bisa jadi musibah kan?
Anak SD kelas dua lebih tepat kalau diberi sepeda roda dua dan secara bertahap diajari belajar yang lainnya. Lalu bagaimana dengan Innovanya? Cari saja orang lain untuk mengendarainya. hehe
Bagiamana dengan bisnis sahabat-sahabat sekalian?
Tumbuhkanlah bisnis Anda tapi jangan lupa tumbuhkan juga tim Anda!
Namun jika tim Anda belum bisa tumbuh atau lambat pertumbuhannya, maka Anda bisa mencari tim dari tempat lain yang sudah bertumbuh untuk mengimbangi pertumbuhan cepat bisnis Anda.
Bagaimana menurut Anda?
Apakah Anda sudah menemukan cara terbaik untuk men-sinergikan kemajuan bisnis Anda dengan kemajuan tim Anda?
Temukan semua jawabannya di workshop SBM yang akan diadakan di Malang.
Salam SBM
NB: Buruan daftar. Kuota terbatas hanya untuk 50 orang. Dapatkan harga special untuk 10 orang pendaftar pertama.
Info selanjutnya bisa menghubungi Fanni (081252459616)
“Kok masih sepi ya Pak?” tanya salah satu klien tentang bisnisnya.
Padahal berbagai cara sudah dilakukan, mulai dari memperbaiki desain interior eksterior, desain kemasan, berbagai promosi online & offline, lokasi bisnis pun sudah dipindah ke tempat yang strategis, SDM juga sudah diikutkan berbagai pelatihan, spiritual activities pun sudah digencarkan, harga juga sudah divariasikan dan cara-cara lain yang juga sudah dilakukan.
“Tapi kok masih sepi juga ya?” Pertanyaan itu masih terngiang di telinga saya selama beberapa hari.
Sampai akhirnya saya teringat kepada sebuah materi workshop yang saya ikuti di Banyuwangi beberapa waktu yang lalu. Sebuah workshop ber-title SBM workshop. Di mana saat itu saya diajarkan tentang validasi produk. Intinya, percuma saja semua ikhtiar di atas dilakukan, jika produknya belum divalidasi. Usaha itu tidak akan pernah berhasil walaupun konsultannya didatangkan dari planet sebelah.
Nah, penasaran kan bagaimana cara validasi produk?
Segera daftarkan diri Anda pada SBM workshop di Malang.
Info selengkapnya silakan japri Fanni (085840278033)
“Mohon maaf pak bagaimana dengan finishing kolam renang kami yang masih bocor?” tanya klien kami kepada pemborong yang meng-handle pengerjaan kolam renang di salah satu unit bisnisnya.
Krik…krik…
Krik…krik…
Sehari…
Seminggu…
Tiada balasan…
Ditelpon juga tak direspon….
Tahu-tahu dia sudah memberikan nomor HP seseorang ke klien kami tersebut. Seseorang ini adalah orang yang dijadikan bamper untuk menyelesaikan pekerjaannya yang belum beres. Namun justru berbayar lebih mahal dibandingkan dengan tarifnya, alamak.
Sahabat sekalian, jika Anda mengalami kejadian di atas, apakah Anda mau memanggil pemborong itu lagi untuk mengerjakan proyek-proyek Anda yang berikutnya? Saya yakin Anda tidak akan mau kan?
Di dalam bisnis, menjaga kepuasan dan kepercayaan klien/customer sangatlah penting. Kenapa? Karena sekali lancung ke ujian seumur hidup orang tak akan percaya.
Keterbukaan di awal sangatlah penting. Jangan ‘slintat slintut’ (intrik). Kalau mampu bilang mampu, kalau tidak mampu bilang saja tidak mampu. Karena begitu Anda bilang mampu tapi ternyata kualitas proses dan hasil pekerjaan Anda tidak seperti yang Anda janjikan, maka itu akan menghancurkan kredibilitas Anda sendiri.
Apalagi yang berkaitan dengan komitmen. Sangat mahal harganya. Misalkan Anda berjanji akan menyelesaikan suatu pekerjaan dalam waktu seminggu, tetapi karena satu dan lain hal pekerjaan Anda molor, maka sebaiknya Anda memberi kabar terlebih dahulu sambil menjelaskan duduk perkaranya. Jangan lupa, Anda juga harus memberikan solusi-solusi atau kompensasi-kompensasi yang lainnya.
Jangan justru membuat alasan yang kurang masuk akal, slow or no respon, apalagi sampai menyalahkan pihak lain.
Kapasitas dan integritas, itu yang harus kita miliki untuk diberikan kepada klien/customer, agar mereka bisa kita ‘keep’ dan tidak berpindah ke lain hati.
Bagi Anda yang mau mendapatkan penjelasan lebih dalam mengenai materi ini silakan joinWorkshop SBM di Malang.
Buruan daftar. Terbatas hanya untuk 50 peserta. Dan dapatkan special price untuk 10 orang pendaftar pertama.
Nah info selengkapnya silakan japri ke Mbak Fani (085840278033)
Teman teman sekalian dalam bisnis ada tiga trisula yang harus kita miliki. Yang pertama produk yang bagus, produk yang diserap oleh market, produk yang menarik, membuat ketagihan, dan yang punya kelebihan. Apakah produk kita sudah memilikinya? Sehingga setiap ada kebutuhan terhadap jenis produk, maka merk kita menjadi pilihan.
Misal produk kita adalah jilbab, sudahkah setiap orang butuh jilbab? Apakah produk kita menjadi pilihan? Ketika produk kita adalah outbound, maka yang diingat adalah produk kita. Ketika produk kita adalah bakso maka orang yang butuh bakso akan ingat produk kita, ketika orang butuh makan yang diingat merek rumah makan kita. Mungkin bukan satu satunya, tapi menjadi salah satu yang diperhitungkan dalam PR kita, di Pilar yang pertama ini saya istilahkan sebagai validasi produk.
Pilar kedua dari trisula bisnis laris adalah layanan. Setelah produk kita bagus, kita juga harus mempertimbangkan bagaimana pelayanan kita, respon kita terhadap masukan masukan customer, kemampuan untuk melayani customer dengan sebaik mungkin sehingga mereka merasa puas. Selain itu, ketika berinteraksi dengan kita, sudahkan anda siapkan team untuk pelayanan terbaik bagi customer? Sudahkah anda buatkan SOP? Sudahkah anda jaga ketat SOP yang anda buat? Hal-hal tersebut sangat krusial, karna tanpa itu konsumen akan kecewa dan meninggalkan produk anda. Berapa banyak orang tidak kembali ke rumah makan, ke toko roti, atau ke bisnis-bisnis yang produknya sebenarnya bagus, hanya karena pelayanannya yang jelek.
Berikutnya, di pillar yang ketiga kita berbicara tentang marketing. Teman teman sekalian, produk anda bagus, pelayanan anda hebat, tapi kalau marketing anda lemah tentu akan lambat pertumbuhannya. Jika produk anda bagus, pelayanan anda hebat, marketing anda tangguh, maka laju omzet anda akan melesat seperti roket ke angkasa. Teman teman sekalian, maaf, sudah kah anda cek? Sudahkah anda validasi produk anda? Sudahakah anda observasi di lapangan tentang minat konsumen terhadap produk anda? Jika belum, lakukanlah. Mungkin anda perlu varian-varian produk, mungkin anda perlu inovasi-inovasi, mungkin anda perlu memilih satu produk terbaik yang bias anda maksimalkan guna menjadikan produk anda sebagai booster bisnis. Sudahkan anda lakukan maksimal online dan offline? Jika anda belum melakukan marketing, ya jangan berharap omzet anda akan melesat. Sahabat sekalian, mari merenung, mari merancang, mari mengeksekusi tiga pillar tersebut dengan semangat yang luar biasa. Jangan hanya berharap sukses tetapi melupakan tiga pillar ini. Jangan anda berharap sukses tapi anda enggan menjalankan tiga pilar ini. No pain no gain, tidak ada makan siang gratis, kerja keras tidak akan mengkhianati hasil.
Salam Star
JAKARTA
Jl. Rawamangun Muka Raya No. 5 RT. 4 RW. 14 Rawamangun – Jakarta Timur 13220
Perbanyaklah teman, terutama yang perempuan. Dengan banyak teman maka akan target market yang anda miliki akan semakin banyak. Hukum probabilitas sering kali terjadi antara 10-20% dari jumlah teman akan menjadi pembeli produk Anda.
Nah, sekarang bagaimana caranya agar Anda memiliki banyak teman?
Banyak cara yang bisa Anda lakukan, misalnya dengan mengikuti organisasi. Bisa dalam bentuk organisasi bisnis, kegamaan, sekolah, hobi, dll.
Dalam berteman usahakan Anda menjadi bintang, menyenangkan, aktif berkomunikasi tapi jangan terkesan egois/dominan.
2. Fokus
Dalam setahun cobalah fokus pada 1 produk saja yaitu tas Joyism. Sehingga alam bawah sadar teman-teman Anda akan terkondisikan, ”Kalau mereka butuh tas maka yang muncul di benak mereka adalah Anda.”
Jika Anda sering berganti produk maka branding Anda akan menjadi bias alias tidak jelas, dan teman-teman Anda akan menganggap Anda tak serius dalam berbisnis tas.
Banyak orang tergoda hal lain sehingga tak fokus, dengan harapan mereka bisa mendapatkan hasil lebih banyak, tapi faktanya nihil.
Apalagi ketika personal branding-nya belum kuat, belum punya tim yang hebat dan bisa dibagi-bagi jobdesc-nya.
3. Story
Orang cenderung kurang suka saat ditawari dagangan atau produk. Maka anstisipasilah dengan membuat story (cerita). Di sela-sela cerita, masukkanlah pesan ingin anda sampaikan. Kalau dalam NLP diistilahkan dengan nestle loop.
Misalnya seperti ini, kemarin secara tak sengaja saya bertemu dengan teman SMP yang sudah terpisah selama 15 tahun. Saya ingat betul dia, karena di kelas sering juara satu.
Saat bertemu itu kami ngobrol sambil diskusi seru, mulai dari masalah pekerjaan, keluarga, bisnis, hobi dan sebagainya.
Sambil berbincang-bincang saya tak bosan-bosannya memperhatikan penampilannya yang modis, trendy dan keren. Mulai dari ujung kepala sampai ujung kaki semuanya keren.
Scaning mata saya beberapa kali berhenti di sebuah tas yang dia bawa. Cantik nian tas itu, serasi dengan warna baju, jilbab dan roknya.
Saya jadi teringat dengan teman saya yang bernama Ani, yang pernah menawarkan tas seperti itu. Murah katanya, tapi tidak murahan. Modelnya juga keren.
Saya coba puji dia lalu saya tanya tasnya beli dimana. Jawabannya semakin mengagetkan saya. Ternyata dia beli di Ani.
Dalam hati saya berkata, saya harus jadi keren juga seperti dia. Dan setelah ini saya akan langsung mendatangi Ani di tokonya. Tapi dimana ya saya lupa?
Oh iya saya ingat tokonya Ani sang penjual tas super keren itu ada di +62 813-3111-1324 , +62 813-2221-2332 , +62 856-0770-1023 , +62 857-2246-5005 , +62 858-5431-1353 , dan beberapa kota lainnya.
4. Bonus atau Hadiah
“Siapa yang beli tas di bulan ini nilai minimal 50ribu maka berhak untuk mendapatan kesempatan meraih hadiah”
Hal diatas adalah salah satu bentuk persuasi dalam marketing.
Masih ingat kan kalau fungsi marketing itu ada dua yaitu mengingatkan dan menawarkan. Kalau mengingatkan belum tentu menawarkan, tapi kalau menawarkan sudah pasti mengingatkan.
Promosi berupa hadiah/bonus itu termasuk menawarkan secara persuasif.
Manusia memiliki hot button yang berbeda-beda. Bisa jadi ada yang tidak tertarik dengan hadiah, tapi banyak juga yang tertarik dengan tawaran hadiah.
Cobalah masing-masing dari Anda membuat dorprize/hadiah bulanan kepada para pembeli, baik berupa barang atau jasa. Lalu lakukan test dan ukur hadiah apa yang paling efektif dan efisien.
askansetiabudi.com
Business Consultant
JAKARTA Jl. Rawamangun Muka Raya No. 5 RT. 4 RW. 14 Rawamangun – Jakarta Timur 13220
Mobile: 081 334 664 876 / 0858-5549-4440
Selama ini banyak orang menyangka bahwa keberhasilan bisnis yang ia jalankan adalah karena kehebatan timnya, kepintaran konsultannya, kepiawaian manajemennya, kecanggihan branding dan marketing-nya serta kepiawaian tata kelola manajemen bisnis yang lainnya.
Padahal kalau kita lihat, banyak perusahaan yang sudah memiliki management skill seperti diatas, tapi ternyata juga masih tetap merugi dan tutup.
Apa yang sebenarnya terjadi?
Ini adalah teguran dari Allah, agar kita semua sadar bahwa kesuksesan dan kejayaan bukanlah semata-mata karena kehebatan kita dan tim kita, tapi itu semua adalah karena izin dan pertolongan dari Allah SWT.
Anda pasti ingat kan cerita tentang Qorun yang ditenggelamkan oleh Allah bersama hartanya? Mengapa? Ya karena dia menyombongkan dirinya, menganggap semua keberhasilan yang ia capai adalah karena kehebatannya:
Dalam Surat Al-Qashash: 78 dikatakan: Qorun berkata: “Sesungguhnya aku hanya diberi harta itu karena ilmu yang ada padaku”. Dan apakah ia tidak mengetahui, bahwa Allah sungguh telah membinasakan umat-umat sebelum dia, yang lebih kuat daripadanya, dan lebih banyak mengumpulkan harta?
“Maka Kami benamkanlah Karun beserta rumahnya ke dalam bumi. Maka tidak ada baginya suatu golongan pun yang bisa menolongnya terhadap azab Allah. Dan tiadalah ia termasuk orang-orang (yang dapat) membela (dirinya). (Q.S. Al-Qashash, 81).
Tentunya kita tak mau ”ditenggelamkan” oleh Allah seperti Qorun kan?
Maka, mari kita menjadi seperti Nabi Sulaiman, yang dengan kerendahan hati mengatakan bahwa semua kesuksesannnya semata-mata atas karunia Allah SWT.
Hal ini dicontohkan oleh Nabi Sulaiman ketika beliau diberikan kenikmatan berupa harta, kemuliaan, kedudukan dan kesuksesan oleh Allah swt : هَٰذَا مِن فَضْلِ رَبِّى لِيَبْلُوَنِىٓ ءَأَشْكُرُ أَمْ أَكْفُرُ
“Haadza min fadhli Robbii liyabluwanii a asykuru am akfur” (Ini adalah karunia dari Tuhanku untuk mengujiku apakah aku bersyukur atau ingkar). (Q.S. An Naml: 40).
Maka lakukanlah spiritual activities di kantor anda agar semua tim senantiasa sadar bahwa kesuksesan berasal dari ijin Allah, bukan karena kehebatan kita semata. Dan bukankah kehebatan kita juga atas ijin dan pemberian dari Allah SWT?
Jadi spiritual activities di kantor bukanlah hal yang sepele, sampingan, sambilan dan formalitas semata. Tapi hal tersebut harus menjadi KEY ACTIVITIES yang utama.
Sahabat sekalian, terimakasih atas kebersamaannya. Siang ini saya dalam perjalanan dari Malang ke Bojonegoro yang selanjutnya akan diteruskan ke Lamongan, Gresik, Surabaya dan kembali lagi ke Malang. Hari demi hari saya jalani kehidupan dengan menemui klien-klien. Terutama yang berkaitan dengan business consulting dan coaching.
Sahabat semua, di perjalanan saya menyimpulkan banyak sekali intisari dalam berjalannya bisnis. Salah satu yang akan saya share siang ini adalah tentang hakikat mensyukuri takdir. Sahabat, beberapa klien menemui saya, mereka ada yang ditakdirkan berjualan laris di warung makan, ada yang laris di tas, bakso, packaging, swalayan, madu, roti, dll.
Sahabat yang budiman, saya memahami bahwa takdir kita sudah digariskan oleh Allah dengan sedemikian rupa. Contohnya saya, Allah mudahkan untuk menjadi seorang business consultan atau business coach. Saya juga tidak menyangka sebelumnya bahwa inilah perjalanan hidup saya di kemudian hari. Saya pernah menjadi seorang motivator, kemudian outbounder, tour provider, dan therapist dan hari ini saya menjadi seorang konsultan dan coach di bidang bisnis. Coba lihat diri anda, merenunglah sejenak. Lihat, apa passion anda.
Tadi pagi saya bertemu seseorang yang pada awalnya mencoba bisnis kuliner. Padahal passion–nya ada di bidang property. Dan memang benar, saya lihat dia memiliki aura property. Dan saya bilang padanya agar fokus di property saja. Property itu kalau ditekuni banyak sekali yang bisa diseriusi. Ada banyak lahan yang bisa menjadi sumber income di sana. Ada yang harian, mingguan, bulanan, atau tahunan.
Sahabat yang dermawan, kita tidak perlu iri dengan garis takdir orang lain. Segera temukan garis takdir, passion, hobi, dan minat anda sendiri. Cobalah untuk terus dikembangkan, dan dijual dengan cara-cara yang elegan. Insyaa Allah itulah jalan takdir kesuksesan anda.
Saya menemukan banyak di antara klien saya yang begitu resah, risau, dan iri dengan takdir kesuksesan orang lain. Kemudian dia ikut-ikutan menjalankan bisnis yang sama. Ada yang berhasil, tapi tak sedikit pula yang gagal. Maka bagi saya, garis takdir kesuksesan orang berbeda-beda. Segera temukan. Jika anda belum paham karena masing-masing orang punya brainspot dan blackspot, maka segera hubungi coach atau konsultan yang anda kenal guna mendeteksi garis takdir kesuksesan, potensi, kebahagiaan, dan keberkahan hidup anda.
Sahabat sekalian, selamat merenung. Sampai jumpa di inspirasi-inspirasi Star Business Academy berikutnya. Salam Star.
Pagi ini saya ingin share tentang pemenang dan pecundang. Seringkali kita dengar bahwa tidak ada pecundang yang kemudian bisa berhasil. Pecundang adalah keadaan ketika seseorang mengalami kegagalan sehingga dia mudah down, mudah menyalahkan orang lain dan segala sesuatu di luar dirinya.
Itulah pecundang, yang alasannya lebih besar daripada harapan. Sedangkan pemenang, ketika dia gagal, dia tak akan memandangnya sebagai sebuah kegagalan. Justru ia anggab sebagai sebuah proses untuk belajar dan mengetahui kesalahan-kesalahan apa saja yang tak boleh ditempuh demi keberhasilan. Dalam sejarah dunia, tidak ada orang sukses yang tak pernah mengalami kegagalan.
Sikap mentalnya lah yang menentukan dia akan bangkit atau terjerembab, berani mencoba lagi atau trauma, mau melakukannya lagi atau hanya meratapi nasib.
Sahabat sekalian, pecundang adalah orang yang menjadikan kegagalan sebagai beban. Sementara pemenang menjadikan kegagalan sebagai batu pijakan untuk meraih sukses di masa depan.
Ada kisah klasik tentang seekor keledai tua yang mau dikubur hidup-hidup oleh pemiliknya. Suatu ketika keledai tua itu jatuh ke dalam sumur dan sang pemilik ingin menyelamatkan si keledai tua ini. Namun karena tak mampu mengatasi kesulitan akhirnya sang pemilik berpikir untuk membiarkan keledai tua itu mati dan menguburnya di sumur tersebut. Saat pemilik tersebut mengambil sekop, cangkul, dan tanah di sekitar sumur, untuk kemudian dia isikan ke dalamnya, keledai tua itu menangis, menjerit, dan meminta tolong.
“Wahai tuanku, tega nian engkau hendak menguburku. Dulu ketika aku masih sehat, engkau puji-puji aku, ketika aku tua dan terjatuh kau tega membiarkanku dan mau mengubur aku?” kata keledai tua.
Tanpa mendengarkan apa yang dikatakan oleh keledai tua, sang pemilik terus mengambil tanah dengan sekop dan cangkul lalu mengisikannya ke dalam sumur. Keledai tua mulai menggerak-gerakkan tubuhnya saat terasa berat akibat tertimbun tanah. Si keledai tua terus menggerak menggerak-gerakkan tubunhya, sehingga tanah yang menimpanya jatuh ke bawah. Kemudian si keledai tua mulai menyadari bahwa tanah yang menimpanya bisa ia jadikan pijakan ke atas, sampai kemudian dia berhasil keluar dari sumur itu.
Luar biasa sekali usaha si keledai tua. Saudara sekalian kegagalan ibarat tanah yang terus menimpa badan anda. Bergeraklah terus dan lepaskan beban-beban itu. Jangan hanya diam, karena kalau anda diam anda akan mati terpendam oleh beban-beban kegagalan. Apapun masalah yang terjadi pada masa lalu anda justru akan menjadi pijakan untuk naik ke level 1, 2, 3 dan seterusnya di masa yang akan datang.
Masa lalu saya juga diliputi dengan berbagai kegagalan, andai saya terjerembab dengan kegagalan itu, saya mungkin tidak akan mencapai prestasi sekarang ini. Maka selamat datang kegagalan, aku akan terus menggerakan badanku, akan terus menjadikan engkau sebagai pijakan untuk meraih posisi yang lebih tinggi.