Profesi baru ini saya tekuni beberapa tahun yang lalu. Memang beda dengan dunia training (indoor dan outbound) yang selama ini saya tekuni. Kalau dalam dunia training, kita lebih banyak top down, tapi dalam dunia coaching kita banyak bottom up. Lebih banyak menggali daripada memberi. Lebih banyak bertanya daripada memberitahu.
Namun beberapa orang merasa bahwa coaching menjadi tidak powerful ketika seorang coach asal bertanya. Malah terkesan ‘keppo’ dan ‘mbulet’. Memang seorang coach harus punya ilmu bagaimana cara bertanya yang benar, sehingga bisa menggiring ‘coachee’ untuk menemukan solusi. Ada beberapa cara bertanya yang harus anda pelajari, yang akan saya bahas dalam tulisan-tulisan saya berikutnya.
Saya lanjutkan kembali apa beda Training dan Coaching ya…
Kalau dalam dunia training, biasanya seorang trainer memposisikan diri sebagai subjek dan peserta training sebagai objek (trainer centris). Trainer sering memposisikan dirinya lebih pinter, lebih hebat, lebih sukses dan sejenisnya. Namun kalau dalam dunia coaching, prinsipnya adalah kesetaraan, bahkan cenderung ‘client centris’.
Beda berikutnya, kalau training cenderung massal. Tapi kalau coaching cenderung personal. Semakin personal semakin maksimal. Kenapa semakin personal semakin maksimal? Ya kembali ke kodrat dari coaching itu sendiri: menggali, memfasilitasi dan mengkontrol. Kalau buanyak orang, pasti lebih puyeng. Hehe
Kalau training, harus menunggu momen semua pesertanya bisa kumpul. Tapi kalau coaching, sendiri-sendiri juga bisa, sambil kerja pun bisa, tidak terikat dengan waktu dan kondisi tertentu. Maka kalau tujuannya sama-sama mengupgrade dan meningkatkan kinerja SDM, metode coaching jauh lebih efektif dibanding training; tapi belum tentu lebih efisien, terutama kaitannya dengan biaya.
Kalau training, 1-2 trainer bisa handle ribuan orang. Tapi kalau coaching, tidak mungkin 1-2 coach bisa handle ribuan orang. Dari sinilah kita semakin tahu bahwa di masa depan profesi sebagai seorang coach sangat banyak dibutuhkan.
Bagi anda yang mau sharing-sharing, belajar, atau mau menekuni profesi sebagai seorang coach, silakan klik www.askansetiabudi.com
Salam STAR !
Sangat menginspirasi banget artikelnya