Tag: professional coach

  • FINANCIAL MANAGEMENT

    Salah satu syarat supaya usaha Anda tetap terus berkembang dan maju adalah dengan mengatur Sistem Keuangan. Mengatur keuangan bisnis sangatlah penting untuk mengetahui keuntungan dan kerugian yang didapat dalam sebuah usaha. Manajemen keuangan bukan hanya sekedar bagaimana memanajemen uang kas tersebut, tetapi adalah bagaimana cara Anda dalam mengelola kekayaan untuk menghasilkan keuntungan dan memanfaatkan sumber modal untuk membiayai usaha. Walaupun sederhana, pengusaha kecil dan juga menengah perlu menerapkan beberapa prinsip dalam manajemen keuangan. Berikut beberapa langkah penting manajemen keuangan untuk bisnis, antara lain :

    Memisahkan uang pribadi dan usaha

    Kesalahan yang sering dilakukan oleh pengusaha dalam mengelola Sistem Keuangan adalah mencampur uang hasil usaha dengan uang pribadi. Mungkin Anda berpikir tidak masalah bila mencampur uang hasil usaha dengan uang pribadi, karena usaha masih kecil. Tetapi kebanyakan yang terjadi, Anda sulit untuk membedakan pengeluaran pribadi dan usaha. Hal itu menyebabkan keperluan pribadi sedikit demi sedikit menggerogoti saldo dari uang usaha.

    Merencanakan penggunaan uang

    Ketika memiliki modal yang lebih banyak, Anda harus tetap merencanakan sistem keuangan dengan sebaik mungkin. Jangan dihambur-hamburkan uang walaupun saldo kas Anda berlebihan. Tanpa perencanaan keuangan yang matang, maka Anda akan mengalami keadaan kekurangan dana. Oleh karena itu untuk Sistem Keuangan harus disesuaikan rencana pengeluaran dengan beberapa target penjualan dengan penerimaan kas.

    Membuat buku catatan keuangan

    Suatu bisnis tidak cukup hanya dikelola berdasarkan ingatan, melainkan harus dengan catatan yang lengkap. Minimal Anda wajib mempunyai buku kas yang mencatat tentang keluar masuknya uang. Kemudian cocokkan saldo uang dengan catatan yang Anda buat. Hal ini bertujuan untuk mengontrol dan memastikan tidak ada uang yang terselip. Selain itu Anda juga harus mencatat saldo-saldo tentang hutang piutang, persediaan dan semua aset yang dimiliki.

    Menghitung keuntungan dengan benar

    Tugas sebagai seorang pengusaha adalah menghasilkan keuntungan. Dalam menghitung keuntungan dengan tepat adalah sama pentingnya dengan menghasilkan keuntungan itu sendiri. Bagian yang paling penting dalam menghitung keuntungan adalah dalam menghitung biaya-biaya. Sebagian besar biaya dapat diketahui karena menggunakan pembayaran uang tunai. Sebagian yang lain tidak berupa penyusutan dan amortisasi. Serta sebagian lagi belum terjadi, tapi perlu dicadangkan untuk dapat dikeluarkan di masa mendatang, seperti pajak dan bunga pinjaman pada lembaga keuangan.

    Memutar arus kas lebih cepat

    Para pengusaha tidak hanya berpusat untuk menghasilkan keuntungan. Tetapi manajemen sistem keuangan juga meliputi cara Anda mengelola hutang, piutang dan ketersediaan barang dagangan. Putaran kas Anda akan melambat apabila termin penjualan kredit lebih lama daripada kulakannya. Anda harus berusaha mengusahakan termin penjualan kredit sama dengan pembelian kredit, selain itu juga harus mampu menekan tingkat persediaan dengan sedemikian rupa supaya tetap dapat memenuhi order dan tanpa membebani keuangan.

    Mengawasi harta, hutang dan modal

    Anda perlu memeriksa persediaan yang ada di dalam gudang dan memastikan semuanya dalam keadaan lengkap dan baik secara berkala. Tetapi sebelum Anda melakukan itu, perlu mempunyai administrasi yang memadai untuk mengontrol semuanya. Hal yang sama juga perlu dilakukan terhadap piutang kepada pembeli dan tagihan dari suplier. Apabila Anda tidak mampu melakukan semuanya sendiri, maka dapat mempekerjakan bagian keuangan dan menetapkan prosedur keuangan untuk memastikan harta kekayaan pada usaha Anda terjaga dengan baik.

    Menyisihkan keuntungan untuk pengembangan usaha

    Anda sangat berhak untuk menikmati keuntungan dari bisnis yang dimiliki, tetapi hal itu bukan berarti boleh menghabiskan dengan seenaknya. Anda harus tetap menyisihkan sebagian keuntungan untuk pengembangan usaha. Salah satu tugas penting manajemen sistem keuangan adalah untuk menjaga kelangsungan hidup bisnis dengan mendorong dan mengarahkan nilai investasi ke bidang yang lebih menguntungkan.

    Semakin berkembang dan luas bidang usaha, maka akan semakin kompleks pengelolaan sistem keuangan usaha tersebut. Ketika suatu usaha melibatkan kreditor dan investor, maka akan semakin tinggi tuntutan untuk mempunyai sistem pencatatan keuangan yang lebih baik. Keberhasilan bisnis tidak hanya ditentukan oleh kemampuan Anda dalam menjual, melainkan juga dalam mengatur keuangan. Semoga beberapa langkah penting dalam manajemen keuangan dapat bermanfaat dan di terapkan untuk membantu bisnis Anda.

     

    bagaimana cara memulai bisnis, bagaimana menaikkan omset, bisnis mudah, business coaching, business consultant, business consulting, business leverage, cara memulai bisnis, cara menaikkan omset bisnis, enterpreneurship, kiat motivasi dalam berbisnis, leverage, manajemen bisnis, motivasi bisnis, motivasi memulai bisnis, motivasi memulai usaha, motivasi semangat bisnis sukses, motivasi sukses, pelatihan bisnis, pelatihan enterpreneursip, strategi bisnis, coach dan consultant, business coach, business coaches, business coaching, business coaching adalah, coach indonesia, coaching adalah, professional coach, professional coach certification, professional coach salary, professional coaching, strategi manajemen keuangan bisnis, financial management, mengatur keuangan dalam bisnis,

    www.askansetiabudi.com, 081334664876

    content://media/external/file/7275

     

  • DIFFERENTIATION & DIVERSIFICATION

    Sahabat Sekalian, hari ini dinamisasi bisnis berkembang sedemikian pesat. Banyak merk-merk baru yang bermunculan dan banyak merk-merk lama yang berguguran. Banyak produk-produk baru yang terbit dan banyak produk-produk lama yang tenggelam. Hanya mereka yang mampu beradaptasilah yang akan tetap bertahan dan eksis di masa depan.

    Apakah Anda mengikuti perkembangan dari Wings misalnya? Dulu, wings hanyalah merk sebuah sabun colek. Tapi hari ini dia sudah membuat banyak varian produk seperti detergent, makanan dan minuman. Kalau menurut Anda apa sebenarnya yang dilakukan oleh Wings ini?

    Ya, mereka sedang melakukan yang namanya diversifikasi. Mereka menjawab kebutuhan dari konsumen dengan beberapa varian produk yang berbeda-beda. Hal ini dilakukan agar mereka tidak kehilangan konsumen fanatik mereka.

    Coba Anda lihat perkembangan pepsodent. Dulunya hanya pasta gigi biasa. Sekarang mereka mengeluarkan banyak varian produk, misalnya pepsodent untuk gigi sensitif, gigi berlobang, anti plak, pepsodent herbal dan sejenisnya. Menurut Anda apa sebenarnya yang dilakukan oleh Unilever ini? Ya, mereka sedang melakukan yang namanya diferensiasi.

    Kalau begitu apa bedanya diferensiasi dengan diversifikasi?

    Diversifikasi itu secara sederhana ialah upaya untuk menyediakan produk yang menjadi kebutuhan konsumen, yang tidak ada kaitannya langsung dengan produk utama.

    Dengan membuat varian-varian produk, namun dengan tetap menyertakan nama perusahaan utama, karena konsumen sudah terlanjur percaya dengan perusahaan utama tersebut. Nama perusahaan tersebut sudah menjadi figur otoritas bagi konsumen, seperti misalnya Wings dan Unilever. Sehingga apapun varian produk yang dimunculkan, akan langsung diserap oleh pasar, karena pasar sudah terlanjur percaya dengan perusahaan induknya.

    bagaimana cara memulai bisnis, bagaimana menaikkan omset, bisnis mudah, business coaching, business consultant, business consulting, business leverage, cara memulai bisnis, cara menaikkan omset bisnis, enterpreneurship, kiat motivasi dalam berbisnis, leverage, manajemen bisnis, motivasi bisnis, motivasi memulai bisnis, motivasi memulai usaha, motivasi semangat bisnis sukses, motivasi sukses, pelatihan bisnis, pelatihan enterpreneursip, strategi bisnis, coach dan consultant, business coach, business coaches, business coaching, business coaching adalah, coach indonesia, coaching adalah, professional coach, professional coach certification, professional coach salary, professional coaching, pentingnya diversifikasi bisnis, pentingnya differentiation bisnis, diversifikasi bisnis,
    www.askansetiabudi.com, 081334664876

    Bagaimana dengan bisnis Anda?

    Kadang kita mendengar teori tentang fokus “Kalau bisnis travel ya bisnis travel saja, tidak usah bisnis yang lain”. “Kalau bisnis makanan ya bisnis makanan saja, tidak usah melirik ke bisnis yang lain”.

    Kalau masih fokus dengan produk yang sejenis itu namanya diferensiasi. Contohnya Telkom. Karena masih fokus dengan produk telekomunikasi, maka muncullah telkomsel, speedy, flexi, indihome, dan sejenisnya. Maka telkom dalam hal ini melakukan yang namanya diferensiasi.

    Misalnya Anda memiliki rumah makan, Anda bisa melakukan yang namanya pesan antar, jual bumbu, jual resep, jual workshop tentang rumah makan, itu namanya diferensiasi.

    Namun jika Anda memiliki bisnis rumah makan, tapi Anda juga membuka bisnis pencucian mobil, show room mobil, atau membuka bisnis yang tidak ada kaitannya langsung dengan rumah makan, maka Anda sedang melakukan yang namanya diversifikasi.

    Lalu mana yang lebih baik, diversifikasi atau diferensiasi?

    Jika Kita kembali ke definisi sebuah bisnis, yaitu Anda harus bisa menjawab kebutuhan atau memberikan solusi dari permasalahan pasar. Maka bagi saya keduanya boleh dan benar.

    Yang penting produk yang Anda luncurkan itu sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan merupakan solusi dari permasalahan-permasalahan yang ada. Dan yang tidak kalah penting adalah harus ada penanggung jawab atau leader yang hebat di setiap unit bisnis yang Anda bangun.

    Sekali lagi, salah satu tujuan dari diferensiasi dan diversifikasi adalah supaya bisnis Anda bisa menyesuaikan dengan waktu dan zaman. Karena bisnis adalah customer oriented, bukan owner oriented.

    Misalnya, bisa jadi saat ini orang masih suka nongkrong dan makan di tempat makan. Mungkin ke depan orang tidak lagi demikian. Bisa jadi mereka lebih suka membeli bumbunya dan memasak sendiri di rumah, lebih suka dengan pesan antar, dsb. Maka diferensiasi dari produk Anda, akan menjamin keberlangsungan dari bisnis Anda.

    Tapi bisa juga, karena banyaknya kompetitor disekitar Anda, diferensiasi bisnis yang Anda lakukan ditiru juga oleh mereka. Sehingga bisnis yang awalnya ramai bisa menjadi sepi. Dari blue ocean menjadi red ocean.

    Maka selain melakukan diferensiasi, Anda juga perlu mempersiapkan varian-varian produk baru yang tidak ada kaitannya secara langsung dengan bisnis utama Anda saat ini. Yup Anda betul, itu dinamakan diversifikasi.

    Memang tidak mudah. Tapi cobalah, dan nikmati gairah bisnis Anda akan kembali menyala-nyala. Karena ada tantangan-tantangan baru di depan Anda.

    Salam STAR

    www.tips-indonesia.com

  • COACH & CONSULTANT

    Setiap orang butuh pelatih, setiap orang butuh nasehat, setiap orang butuh pendamping. Bisakah kita melihat seluruh tubuh kita?

    Tentunya tidak bisa bukan?

    Orang jawa bilang kita tidak bisa grayangi citok’e dewe. Kita tidak akan bisa melihat tengkuk kita. Setiap orang pasti punya titik hitam, yang kita tidak bisa melihatnya. Maka kita perlu orang lain untuk melihatnya. Kita perlu orang lain untuk menganalisanya, kita perlu orang lain untuk membahasnya.

    Saya sendiri seorang coach, seorang consultant, juga seorang trainer. Tapi saya pun juga punya coach, consultant, juga seorang trainer untuk melatih saya. Sering saya temui pebisnis yang mempunyai masalah, tapi tak kunjung selesai. Padahal dia sudah berahun-tahun menggeluti bisnisnya. Kenapa?

    Itulah titik hitam yang dia sendiri tidak bisa melihatnya. Kadang bisa jadi karena kesibukan, bisa jadi karena keterbatasan ilmu, bisa jadi karena sengaja Tuhan menutupnya.

    Maka sekali lagi kita perlu orang lain untuk melihat itu, itulah seorang coach atau seorang consultan. Sudahkah bisnis Anda memilikinya? Mencari coach dan consultan untuk bisnis Anda.

    bagaimana cara memulai bisnis, bagaimana menaikkan omset, bisnis mudah, business coaching, business consultant, business consulting, business leverage, cara memulai bisnis, cara menaikkan omset bisnis, enterpreneurship, kiat motivasi dalam berbisnis, leverage, manajemen bisnis, motivasi bisnis, motivasi memulai bisnis, motivasi memulai usaha, motivasi semangat bisnis sukses, motivasi sukses, pelatihan bisnis, pelatihan enterpreneursip, strategi bisnis, coach dan consultant, business coach, business coaches, business coaching, business coaching adalah, coach indonesia, coaching adalah, professional coach, professional coach certification, professional coach salary, professional coaching,
    www.askansetiabudi.com, 081334664876

    Saya menangani supplier pakan ayam, dulu awalnya hanya 400 ton sekarang 800 ton. Kalau kita lihat di dunia, para atlit pun mempunyai coach, bahkan presiden  pun memiliki coach.

    Contoh misalnya seorang Barack Obama, dia memiliki seorang coach. Contoh misalnya Michael Jordan, dia juga memiliki seorang coach. Dan hampir semua pebisnis di dunia ini memiliki coach. Kenapa?

    Karena kita tidak bisa melihat kelemahan-kelemahan kita. Bisa jadi keterbatasan ilmu kita, karena fokus kita berbeda, kesibukan kita dan keilmuan kita terbatas. Karena bisa juga Tuhan menutupi hal itu. Untuk apa? Agar kita mau berbagi dengan orang lain.

    Tapi percayalah, ketika coach hadir di bisnis Anda, ketika consultant hadir di bisnis Anda, bisnis Anda akan lebih sehat, sukses luar biasa.

    Jadi, apapun keadaan bisnis Anda sekarang, sudah maju, sedang, ataupun belum, segera carilah seorang coach. Milikilah seorang partner, seorang consultant yang akan menjadikan bisnis Anda semakin sukses.

    Salam Sukses

  • Apa Beda Coaching dan Training?

    Profesi baru ini saya tekuni beberapa tahun yang lalu. Memang beda dengan dunia training (indoor dan outbound) yang selama ini saya tekuni. Kalau dalam dunia training, kita lebih banyak top down, tapi dalam dunia coaching kita banyak bottom up. Lebih banyak menggali daripada memberi. Lebih banyak bertanya daripada memberitahu.

    Namun beberapa orang merasa bahwa coaching menjadi tidak powerful ketika seorang coach asal bertanya. Malah terkesan ‘keppo’ dan ‘mbulet’. Memang seorang coach harus punya ilmu bagaimana cara bertanya yang benar, sehingga bisa menggiring ‘coachee’ untuk menemukan solusi. Ada beberapa cara bertanya yang harus anda pelajari, yang akan saya bahas dalam tulisan-tulisan saya berikutnya.

    Saya lanjutkan kembali apa beda Training dan Coaching ya…
    Kalau dalam dunia training, biasanya seorang trainer memposisikan diri sebagai subjek dan peserta training sebagai objek (trainer centris). Trainer sering memposisikan dirinya lebih pinter, lebih hebat, lebih sukses dan sejenisnya. Namun kalau dalam dunia coaching, prinsipnya adalah kesetaraan, bahkan cenderung ‘client centris’.

    Beda berikutnya, kalau training cenderung massal. Tapi kalau coaching cenderung personal. Semakin personal semakin maksimal. Kenapa semakin personal semakin maksimal? Ya kembali ke kodrat dari coaching itu sendiri: menggali, memfasilitasi dan mengkontrol. Kalau buanyak orang, pasti lebih puyeng. Hehe

    Kalau training, harus menunggu momen semua pesertanya bisa kumpul. Tapi kalau coaching, sendiri-sendiri juga bisa, sambil kerja pun bisa, tidak terikat dengan waktu dan kondisi tertentu. Maka kalau tujuannya sama-sama mengupgrade dan meningkatkan kinerja SDM, metode coaching jauh lebih efektif dibanding training; tapi belum tentu lebih efisien, terutama kaitannya dengan biaya.

    Kalau training, 1-2 trainer bisa handle ribuan orang. Tapi kalau coaching, tidak mungkin 1-2 coach bisa handle ribuan orang. Dari sinilah kita semakin tahu bahwa di masa depan profesi sebagai seorang coach sangat banyak dibutuhkan.

    Bagi anda yang mau sharing-sharing, belajar, atau mau menekuni profesi sebagai seorang coach, silakan klik www.askansetiabudi.com

    Salam STAR !

  • KEMAMPUAN APA YANG HARUS DIMILIKI OLEH SEORANG COACH?

    Profesi sebagai seorang coach hari ini semakin populer. Dulu profesi ini sempat dipandang nyinyir oleh sebagian orang, dikarenakan polanya yang terkesan mudah dikerjakan oleh siapapun. Bagaimana tidak mudah, lah kerjanya cuma BERTANYA, MENDENGARKAN DAN SOLUSINYA DISERAHKAN SEPENUHNYA PADA COACHEE. “Anak SD pun bisa!”, begitu pikir mereka.

    Namun seiring waktu, orang semakin paham bahwa bukan sembarang pertanyaan yang bisa diajukan oleh seorang coach. Seorang coach harus memiliki Powerful Questioning yang mampu menggiring coachee untuk menemukan apa yang menjadi masalahnya dan hal-hal seperti apa yang sekiranya bisa menjadi solusinya.

    Selain kemampuan bertanya, ada beberapa kompetensi lain yang harus dikuasai oleh seorang coach. Menurut ICF (International Coach Federation) ada beberapa core competency of a coach, antara lain:

    1. Meeting Ethical Guidelines & Professional Standards; Seorang coach harus memahami etika dan standar seorang coach yang professional, sehingga bisa menjadikan kehormatan profesi coach tetap terjaga.

    2. —Establishing the Coaching Agreement; Seorang coach harus memiliki kemampuan dalam memahami secara spesifik apa yang sebenarnya diperlukan oleh seorang coachee, dan bisa membuat kesepakatan yang saling menguntungkan.

    —3. Establishing Trust & Intimacy with the Client; Seorang coach harus mampu membangun keakraban dan kepercayaan dengan coachee. Ini sangat penting, karena bisa membantu keterbukaan coachee kepada coach, sehingga bisa lebih memuluskan proses coaching.

    —4. Coaching Presence; Seorang coach harus punya kemampuan untuk menciptakan hubungan yang rileks, terbuka, fleksibel, spontan dan percaya diri dengan coachee.

    —5. Active Listening; Seorang coach harus memiliki kemampuan mendengarkan secara aktif, bisa memahami apa yang terucap dan tidak terucap dari coachee, bisa melakukan emphati terhadap apa yang dikatakan oleh coachee.

    —6. Powerful Questioning; Seorang coach harus mampu memberikan pertanyaan-pertanyaan yang menjadikan seorang coachee bisa dan mau mengungkapkan informasi-informasi yang diperlukan. Pertanyaan yang tidak melompat-lompat, tapi mengalir dan terarah

    7. —Direct Communication; Seorang coach harus memiliki kemampuan untuk berbicara/berkomunikasi secara langsung dengan coachee, mengajak coachee untuk fokus pada apa yang ingin diraih.

    8. —Creating Awareness: Karena prioritas pada saat coaching adalah coachee centris / coachee oriented, maka seorang coach harus memiliki kemampuan untuk mengintegrasikan semua hal guna membangun self awareness si coachee. Menyadarkan bahwa yang hendak berubah, yang punya kepentingan untuk tumbuh, yang akan mendapatkan manfaat adalah coachee, bukan coach.

    —9. —Planning & Goal Setting: Seorang coach harus mampu mempersuasi coachee agar fokus pada goalnya dan membuat rencana-rencana jangka pendek untuk meraih goal tersebut

    10. Designing Actions; Seorang coach harus memiliki kemampuan dalam mengarahkan coachee agar bisa membuat rencana-rencana aplikatif selama proses coaching berlangsung.

    11.Managing Progress & Accountability: Seorang coach harus bisa memastikan adanya progress dari coachee, dengan ukuran-ukuran yang bisa diamati, dihitung, dianalisa, dievaluasi. Sehingga pencapaian-pencapaian yang didapatkan oleh coachee tidak bias.

    Demikian beberapa kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang coach. Hal tersebut kami istilahkan dengan Coaching Tool. Kalau Anda mau menekuni coaching di bidang tertentu, maka Anda juga harus melengkapi tool (senjata/alat) di bidang tersebut. Misalnya Anda mau menjadi seorang Business Coaching, maka Anda sebaiknya (seharusnya?) melengkapi diri Anda dengan senjata/alat-alat yang bisa “memastikan” coachee Anda bisa sukses di dunia bisnis.

    Demikian juga kalau Anda mau menjadi seorang Parenting Coach, selain Anda harus menguasai coaching tool, Anda juga harus menguasai parenting tool.

    Jadi, masih yakin kalau anak SD bisa menjadi seorang coach…? hehe

    Jika Anda ingin belajar bagaimana menjadi seorang Professional Coach, silakan hubungi: 081 334 664 876

  • HARUSKAH SEORANG COACH LEBIH HEBAT DARI COACHEE…?

    Haruskah seoarang coach lebih hebat dibanding dengan seorang coachee?

    Tergantung apa definisi Anda tentang COACH? Kalau Anda definisikan seorang coach sama seperti consultant, mentor atau trainer, maka jawaban pertanyaan di atas adalah: (mungkin) YA, walaupun tidak harus juga. Karena sering para trainer, mentor dan consultant juga memberi materi, pengarahan dan konsultasi kepada orang yang lebih sukses, lebih kaya, lebih pintar dan sejenisnya.

    Tapi kalau Anda mendefinisikan seorang coach adalah sebagai mitra yang sejajar dengan coachee, maka seorang coach tidak harus lebih sukses, lebih wah, lebih berhasil dibanding coacheenya. Sebagaimana menurut ICF (International Coach Federation) bahwa coach adalah: “a patnering with clients, in thoughts-provoking, an creative process that inspires them to maximize their personal and professional potential.”

    Tapi kan lebih keren dan powerful kalau coach lebih sukses dibanding coachee?
    Iya sih, tapi itu bukan ‘kewajiban’ / keharusan jika Anda mau menekuni profesi sebagai seorang coach. Karena coaching lebih pada mengajak seseorang untuk belajar daripada mengajarinya (Whitmore, 2003). Lebih pada seni untuk memfasilitasi orang lain dalam bekerja agar lebih maksimal, dalam pembelajaran dan pengembangan orang lain (Downey, 2003). Coaching adalah proses seseorang mendampingi orang lain untuk mengail, bukan memberinya ikan.

    Bukankah Coach Angelo Dundee juga bukan seorang petinju, tapi dia mampu menjadikan Muhammad Ali sebagai petinju legendaris kelas dunia. José Mourinho juga tidak mahir main bola, tapi dia dikenal sebagai pelatih dengan kepribadian yang kuat dan mampu menanamkan mental juara di setiap tim yang ditanganinya. Meski strateginya acapkali dikritik karena memainkan sepak bola negatif, tapi dia adalah jaminan prestasi yang sahih. Tidak jarang Mourinho disebut ” pelatih spesialis piala ” dengan keberhasilannya merebut empat trofi domestik di empat negara yang berbeda. Dan masih banyak lagi contoh yang lainnya.

    Namun, sekali lagi, tentunya akan lebih powerful jika Anda adalah seorang pebisnis sukses lalu menjadi coach pebisnis-pebisnis yang lain. Tapi bukankah diatas langit masih ada langit? Bukankah semua pebisnis punya kekurangan dan kelemahan? Disitulah kita menawarkan diri kita untuk menjadi mitra (baca: coach) mereka guna meningkatkan prestasi yang sudah bisa diraih.

    Tentunya Anda harus membekali diri Anda terlebih dahulu dengan coaching tool dan business tool. Agar service yang Anda berikan bisa powerful.

    Menjadi seorang coach? Siapa Takut!

    …………….

    Bagi Anda yang mau belajar menjadi seorang coach professional, silakan hubungi: 0858 5549 4440 atau klik di: www.tips-indonesia.com/layanan/professional-coach