Alhamdulillah baru saja selesai meeting, training dan coaching dengan salah satu klien di Solo.
Menarik saat mendampingi klien yang satu ini. Selain memiliki beberapa bisnis yang dijalankan bersamaan, klien yang satu ini juga selalu berusaha untuk membangun produk dan bisnis baru. Baik secara differensiasi maupun diversifikasi.
Secara umum bisnisnya tumbuh, walaupun belum begitu cepat. Hal tersebut dikarenakan pertumbuhan bisnisnya lebih cepat daripada pertumbuhan timnya. Sehingga bisninya yang narik timnya atau intinya timnya-lah yang menghambat laju bisnisnya. Maka sesi tadi banyak saya gunakan untuk menumbuhkan kapasitas dan integritas timnya agar bisa melaju mengimbangi bisnisnya.
Ibarat seorang ayah memberikan mobil Innova kepada anaknya yang masih sekolah di SD kelas dua, tentu bukan hanya salah tapi bisa jadi musibah kan?
Anak SD kelas dua lebih tepat kalau diberi sepeda roda dua dan secara bertahap diajari belajar yang lainnya. Lalu bagaimana dengan Innovanya? Cari saja orang lain untuk mengendarainya. hehe
Bagiamana dengan bisnis sahabat-sahabat sekalian?
Tumbuhkanlah bisnis Anda tapi jangan lupa tumbuhkan juga tim Anda!
Namun jika tim Anda belum bisa tumbuh atau lambat pertumbuhannya, maka Anda bisa mencari tim dari tempat lain yang sudah bertumbuh untuk mengimbangi pertumbuhan cepat bisnis Anda.
Bagaimana menurut Anda?
Apakah Anda sudah menemukan cara terbaik untuk men-sinergikan kemajuan bisnis Anda dengan kemajuan tim Anda?
Temukan semua jawabannya di workshop SBM yang akan diadakan di Malang.
Salam SBM
NB: Buruan daftar. Kuota terbatas hanya untuk 50 orang. Dapatkan harga special untuk 10 orang pendaftar pertama.
Info selanjutnya bisa menghubungi Fanni (081252459616)
Perbanyaklah teman, terutama yang perempuan. Dengan banyak teman maka akan target market yang anda miliki akan semakin banyak. Hukum probabilitas sering kali terjadi antara 10-20% dari jumlah teman akan menjadi pembeli produk Anda.
Nah, sekarang bagaimana caranya agar Anda memiliki banyak teman?
Banyak cara yang bisa Anda lakukan, misalnya dengan mengikuti organisasi. Bisa dalam bentuk organisasi bisnis, kegamaan, sekolah, hobi, dll.
Dalam berteman usahakan Anda menjadi bintang, menyenangkan, aktif berkomunikasi tapi jangan terkesan egois/dominan.
2. Fokus
Dalam setahun cobalah fokus pada 1 produk saja yaitu tas Joyism. Sehingga alam bawah sadar teman-teman Anda akan terkondisikan, ”Kalau mereka butuh tas maka yang muncul di benak mereka adalah Anda.”
Jika Anda sering berganti produk maka branding Anda akan menjadi bias alias tidak jelas, dan teman-teman Anda akan menganggap Anda tak serius dalam berbisnis tas.
Banyak orang tergoda hal lain sehingga tak fokus, dengan harapan mereka bisa mendapatkan hasil lebih banyak, tapi faktanya nihil.
Apalagi ketika personal branding-nya belum kuat, belum punya tim yang hebat dan bisa dibagi-bagi jobdesc-nya.
3. Story
Orang cenderung kurang suka saat ditawari dagangan atau produk. Maka anstisipasilah dengan membuat story (cerita). Di sela-sela cerita, masukkanlah pesan ingin anda sampaikan. Kalau dalam NLP diistilahkan dengan nestle loop.
Misalnya seperti ini, kemarin secara tak sengaja saya bertemu dengan teman SMP yang sudah terpisah selama 15 tahun. Saya ingat betul dia, karena di kelas sering juara satu.
Saat bertemu itu kami ngobrol sambil diskusi seru, mulai dari masalah pekerjaan, keluarga, bisnis, hobi dan sebagainya.
Sambil berbincang-bincang saya tak bosan-bosannya memperhatikan penampilannya yang modis, trendy dan keren. Mulai dari ujung kepala sampai ujung kaki semuanya keren.
Scaning mata saya beberapa kali berhenti di sebuah tas yang dia bawa. Cantik nian tas itu, serasi dengan warna baju, jilbab dan roknya.
Saya jadi teringat dengan teman saya yang bernama Ani, yang pernah menawarkan tas seperti itu. Murah katanya, tapi tidak murahan. Modelnya juga keren.
Saya coba puji dia lalu saya tanya tasnya beli dimana. Jawabannya semakin mengagetkan saya. Ternyata dia beli di Ani.
Dalam hati saya berkata, saya harus jadi keren juga seperti dia. Dan setelah ini saya akan langsung mendatangi Ani di tokonya. Tapi dimana ya saya lupa?
Oh iya saya ingat tokonya Ani sang penjual tas super keren itu ada di +62 813-3111-1324 , +62 813-2221-2332 , +62 856-0770-1023 , +62 857-2246-5005 , +62 858-5431-1353 , dan beberapa kota lainnya.
4. Bonus atau Hadiah
“Siapa yang beli tas di bulan ini nilai minimal 50ribu maka berhak untuk mendapatan kesempatan meraih hadiah”
Hal diatas adalah salah satu bentuk persuasi dalam marketing.
Masih ingat kan kalau fungsi marketing itu ada dua yaitu mengingatkan dan menawarkan. Kalau mengingatkan belum tentu menawarkan, tapi kalau menawarkan sudah pasti mengingatkan.
Promosi berupa hadiah/bonus itu termasuk menawarkan secara persuasif.
Manusia memiliki hot button yang berbeda-beda. Bisa jadi ada yang tidak tertarik dengan hadiah, tapi banyak juga yang tertarik dengan tawaran hadiah.
Cobalah masing-masing dari Anda membuat dorprize/hadiah bulanan kepada para pembeli, baik berupa barang atau jasa. Lalu lakukan test dan ukur hadiah apa yang paling efektif dan efisien.
askansetiabudi.com
Business Consultant
JAKARTA Jl. Rawamangun Muka Raya No. 5 RT. 4 RW. 14 Rawamangun – Jakarta Timur 13220
Mobile: 081 334 664 876 / 0858-5549-4440
Dalam dunia bisnis 5 Ways cukup terkenal dan terbukti ampuh dalam menaikkan omset dan profit.
Formula ini diperkenalkan oleh Brad Sugars pendiri Action Coach (Operates in Over 70 countries and has more than 1.000 coaches around the world, coaching 15.000 business every week).
Nah, apa saja 5 formula tersebut?
Number of Leads
Perbayak orang yang tahu produk kita dengan cara apapun, kapanpun dan bagaimanapun. Dengan cara online ataupun offline, dengan gratis ataupun berbayar.
Conversion Rate
Bagaimana caranya orang-orang yang tahu tersebut tertarik untuk membeli produk kita. Kalau hanya sekedar tahu tapi tidak tertarik untuk membeli/mencoba, ya percuma saja. Maka dalam marketing dikenal istilah AIDA (Attention, Interest, Desire and Action) untuk memperbesar conversion rate. Jadi marketing di sini bukan sekedar information.
Numbers of Transactions
Jadikan mereka membeli lebih banyak (Dengan upselling dan cross selling, dengan menambah banyak varian produk, beli 2 gratis 1, beli paketan beberapa produk sekaligus, dsb)
Average Sale
Jadikan mereka membeli lebih sering (Repeat order) dengan kartu membership, reseller, dan seterusnya.
Profit Margins
Setelah 4 point di atas berjalan, jangan lupa untuk melakukan efisiensi/pangkas biaya/penghematan dan seterusnya. Karena akan percuma juga jika omset besar tapi profitnya kecil atau nol, karena HPP dan operating cost-nya terlalu tinggi.
Askan Setiabudi
Founder SBA
(Star Business Academy)
JAKARTA
Jl. Rawamangun Muka Raya No. 5 RT. 4 RW. 14 Rawamangun – Jakarta Timur 13220
“Kenapa sekarang disini semakin banyak aturan ya Pak?”, tanya seorang karyawan saat saya melakukan coaching.
“Menurut Anda, dengan semakin banyaknya aturan, kinerja teman-teman karyawan semakin baik atau buruk?”, tanya saya.
“Mmmm…semakin baik sih Pak,” jawab dia sambil melirik ke kiri atas.
Sahabat, dari aktifitas rutin yang kita lakukan, lambat laun akan menjadikan kita menemukan sebuah pola yang paling efektif dan efisien. Pola inilah yang harus kita duplikasikan ke semua anggota tim agar menghasilkan standar kualitas kerja yang sama.
Nah cara menduplikasikan yang paling efektif adalah dengan mendokumentasikannya dalam sebuah SOP (Standard Operating Procedure), baik berupa tulisan, gambar ataupun video/film.
Manusia tempatnya salah dan lupa, maka dengan adanya SOP akan meminimalisir terjadinya ‘salah dan lupa’ tersebut.
Hampir semua bisnis yang sudah autopilot, pasti memiliki SOP. Apalagi jika sudah memiliki cabang yang banyak.
Nah, apakah Anda sudah memiliki SOP?
Jika belum, cobalah untuk segera membuatnya. Sederhana kok caranya; tuliskan saja apa yang Anda lakukan, dan lakukan apa yang Anda tuliskan. Just Do It.
“Saya sudah lakukan semua jurus bisnis dari para mentor, konsultan dan coach, tapi kenapa bisnis saya kok masih belum sukses juga ya Pak?” tanya klien saya.
“Apakah Anda sudah melakukan jurus-jurus spiritual?” tanya saya.
“Belum Pak, karena menurut saya ‘bisnis is bisnis’. Tidak ada kaitannya dengan spiritualitas…” jawabnya, sedikit gamang.
——–
Sahabat, sepintar apapun kita, sehebat apapun tim kita, sebagus apapun produk kita, jika Tuhan tidak menghendaki, kalau Tuhan tidak meridhoi, kalau Allah SWT tidak merestui, pasti kita tidak akan bisa sukses.
Jika Allah memberi, maka tidak ada siapapun yang bisa menghalangi. Ketika Allah SWT menghalangi, maka tidak akan ada siapapun yang mampu memberi. Percuma kesungguhan kita, keseriusan kita, dan kemampuan kita, ketika Tuhan tidak mengijinkan, maka kita tidak akan bisa menghasilkan apa-apa.
Pernahkah Anda merenungkan hal ini? Sehingga dalam bisnis, Anda tidak hanya mengandalkan produk, tim, profesionalisme, marketing, dan sebagainya. Tetapi Anda betul-betul mengandalkan Allah SWT dalam menjalankan bisnis Anda.
Untuk merealisasikan hal tersebut, di kantor saya, setiap pagi selalu diadakan mengaji Al Qur’an, membaca istighfar 100x, hamdalah 100x, do’a bebas hutang, do’a kelancaran aktifitas, dan sejenisnya.
www.askansetiabudi.com, 081334664876
Di kantor Anda, cobalah lakukan SPIRITUAL ACTIVITIES sebelum bekerja. Silahkan lantunkan do’a apa yang Anda pilih, bacaan apa yang Anda yakini, dzikir apa yang Anda imani, sedekah apa yang Anda sukai, dan masih banyak lagi ‘Spiritual Activities’ yang lainnya yang bisa Anda pilih.
Saran saya, jangan pernah Anda meninggalkan spiritual activities. Kenapa? Selain untuk mencari ridloNya, mengharap syurgaNyaYa, insyaAllah juga akan menyukseskan bisnis dan kehidupan Anda.
Maka, kalau ada karyawan Anda yang tidak sholat, ya jangan dibiarkan. Kalau ada karyawan Anda yang akhlaq dan perilakunya kurang baik, ya jangan diabaikan. Karena kelak di akhirat Anda akan ditanya, “Sebagai pemimpin, apa yang sudah kau lakukan pada karyawanmu?” Kita semua adalah pemimpin, dan di akhirat pasti akan dimintai tanggung jawab atas kepemimpinan kita.
Bagi saya, tidak masalah andai bisnis saya perkembangannya tidak bagus. Tetapi bagi saya, adalah sebuah masalah jika karyawan saya jauh dari Tuhan-nya. Saudara, hidup ini hanya sekali. Jangan pernah kita mati, sebelum Allah meridloi diri dan bisnis kita saat ini.
Maka ketika Anda sukses, jangan pergunakan uang Anda untuk maksiat dan hal-hal lainnya yang Allah murkai. Karena ketika Anda melakukan hal tersebut, bisa jadi Allah tidak berkenan, lalu menghancurkan bisnis Anda. Na’udzu billah.
Sahabat, bukankah Anda masih ingat dengan tragedi tenggelamnya kapal Titanic? Betapa mudahnya bagi Allah untuk menghancurkan kapal raksasa itu. Maka pertanyaan sederhananya adalah, apakah bisnis Anda sudah sekokoh Titanic? Titanic yang sekokoh itu saja bisa hancur seketika, disaat Allah berkehendak.
Maka, jangan hanya membekali tim kita dengan profesionalisme kerja semata. Tapi mari kita membekali tim kita dengan spiritualitas, baik di tempat kerja ataupun di luar jam kerja.
Dulu, dikantor saya sebelum melakukan spiritual activities, keadaannya berbeda dengan keadaan setelah melakukannya. Demikian juga di bisnis para klien/coache dan sahabat-sahabat saya, begitu mereka menerapkan spiritual activities di pagi hari, menjaga sholat para karyawannya, menjaga akhlaqnya, maka perkembangan bisnisnya luar biasa.
“Kemarin ketika omset kami naik dua kali lipat, kenapa kinerja tim jadi berantakan ya Pak?” tanya klien saya, saat coaching session.
“Berantakan seperti apa yang Anda maksud?” tanya saya.
“Ya semuanya asal kerja dan tidak jelas siapa yang harus mengerjakan apa, sehingga beberapa job yang harusnya dikerjakan jadi terlewatkan/terabaikan.” jelasnya, sambil menyebutkan beberapa contoh kejadian.
……….
Sahabat, sesederhana apapun bisnis Anda, harusnya sudah memiliki SOP. Sederhana kok, intinya SOP adalah apa yang Anda lakukan, Anda yakini baik dan terbukti efektif dan efisien maka segera saja Anda tuliskan, lalu lakukan apa yang sudah Anda tuliskan, itulah SOP.
Ketika Anda tidak menuliskan apa yang sebaiknya Anda dan tim Anda lakukan, maka Anda akan capek untuk mengajari tim Anda berulang-ulang. Anda dan tim Anda juga tidak akan memiliki pegangan dan pedoman akan apa yang seharusnya dilakukan dan tidak boleh dilakukan.
Ketika Anda tidak memiliki SOP, Anda dan karyawan Anda akan sering lupa bagaimana urutan-urutan kerja, standar kualitas, cara melakukan suatu pekerjaan, dan sebagainya. Karena manusia adalah tempatnya salah dan lupa.
www.askansetiabudi.com, 081334664876
Dari SOP tersebut Anda juga bisa membuat suatu lembar penilaian/rapot, apakah tim Anda bisa atau tidak melakukan pekerjaan / job desc-nya. Sehingga kinerja mereka bisa dikontrol dan diukur secara periodik.
Contohnya, jika bisnis Anda adalah rumah makan. Sudahkah Anda memiliki SOP untuk chef/koki Anda? Jika belum memilikinya, maka saya yakin rasa makanan di rumah makan Anda akan berubah-ubah. Tergantung ‘selera’ chef / koki Anda. Kalau rumah makan Anda tidak punya ‘standar rasa’, pasti konsumen akan kecewa.
Maka dengan SOP, Anda akan lebih mudah untuk menjalankan dan mengontrol bisnis Anda. Dengan SOP yang bagus, bisnis Anda akan tetap jalan, walaupun Anda tinggal jalan-jalan.
Pernahkah Anda belanja di pusat perbelanjaan? Kemudian ketika Anda membayar, Anda ditanya oleh kasirnya: “Mau beli dua sekalian Pak, mumpung ada promo loh?”, “Oh ya, ndak beli yang kemasan besar sekalian Pak, lebih hemat 20%,” dan sebagainya.
Yang awalnya kita tidak berniat membelinya, karena ada tawaran-tawaran yang menarik tersebut, maka akhirnya kita pun membelinya. Cara menawarkan seperti itulah yang dinamakan up selling
Jadi ketika Anda ditawari untuk membeli produk yang masih sejenis, dengan kualitas dan kuantitas yang lebih, itulah yg dinamakan up selling.
Namun ketika Anda ditawari dengan produk yang berbeda atau tidak ada kaitannya langsung dengan produk yang Anda beli, maka itu namanya cross selling.
www.askansetiabudi.com, 0857-5505-9965
Di pusat perbelanjaan, misalnya Anda ditawari paket tour wisata atau ditawari pembelian motor, yang tidak berkaitan dengan produk yang Anda beli. Itulah yang namanya cross selling.
Misalnya jika bisnis Anda warnet, maka Anda bisa up selling dengan harga paketan atau ruangan VIP. Tentunya dengan harga yang lebih ok. Dan cross selling-nya adalah Anda tawarkan jasa printer, jasa pengetikan, minuman, kacang, rokok dan sebagainya.
Sudahkah dalam bisnis Anda, Anda menjalankan up selling atau cross selling?
Jika belum, maka lakukanlah. Perbanyaklah varian-varian dari produk bisnis Anda. Kemudian jadikan dia up selling. Atau jika mungkin, lakukanlah diversifikasi-diversifikasi, penambahan-penambahan produk yang ada atau tidak ada kaitannya langsung dengan bisnis Anda saat ini. Sehingga nanti Anda bisa melakukan cross selling.
Up selling dan cross selling ini bisa juga untuk mendeteksi selera pasar. Bisa jadi produk yang awalnya di up selling atau cross selling, akhirnya bisa menjadi produk utama berikutnya.
Dengan demikian Anda tidak akan pernah kehabisan produk, Anda tidak akan pernah kehabisan bisnis. Karena Anda selalu punya kesempatan untuk ‘ngetes’ market, untuk ‘ngetes’ selera customer. Sehingga bisnis Anda bisa tumbuh dari generasi ke generasi.
Namun yang perlu diperhatikan dalam upselling dan cross selling adalah jangan sampai konsumen kita abaikan kebutuhan utamanya. Jangan sampai konsumen merasa dipaksa untuk memilih. Gunakanlah bahasa-bahasa persuasi (hyno selling), edukasi dan konsultasi, sehingga konsumen merasakannya sebagai bentuk SERVICE EXCELLENT, bukan sebagai bentuk TRIK MARKETING semata.
Dulur, selamat melakukan up selling dan cross selling.
Dalam membangun sebuah organisasi bisnis, adanya kualitas dan kuantitas SDM / tim pendukung sangatlah diperlukan. Untuk memenuhi hal tersebut, maka Kita harus memahami pola rekruitmen tim yang tepat. Sehingga tim yang kita rekrut, bisa memenuhi standart kapasitas dan integritas.
Nah setelah Kita merekrut tim, supaya mereka bisa menjalankan SOP dengan baik, maka mereka harus kita latih secara bertahap dan berkesinambungan. Setelah mereka kita latih, supaya mereka lebih maksimal dalam bekerja, beberapa hal berikut ini perlu untuk kita perhatikan:
1. GAJI dan BONUS
Setiap orang yang bekerja pasti mengharapkan imbalan yang cukup. Baik itu berupa gaji, bonus, reward, bagi hasil, dan sebagainya.
Usahakan tim Anda tidak hanya menikmati gaji dari Anda, tapi cobalah berbagi lebih banyak pada mereka. Entah itu berupa bonus, reward, bagi hasil, dan sejenisnya.
Dengan Anda berbagi kepada mereka, maka dengan bangga mereka akan mengatakan; “Ini bisnis saya”, “ketika bisnis ini membesar, maka saya akan mendapatkan uang lebih banyak. Dan ketika bisnis ini mengecil, maka saya akan mendapatkan uang lebih sedikit, bahkan saya bisa tidak mendapatkan uang dan kehilangan pekerjaan.”
Memang benar kata Maslow, bahwa kebutuhan dasar manusia adalah yang berkaitan dengan kebutuhan fisik atau kebutuhan jasmani.
www.askansetiabudi.com, 081334664876
2. SIKAP, UCAP dan PERBUATAN
Selain berbagi rezeki, hal lain yang perlu juga diperhatikan dalam managemen tim adalah ‘memanusiakan’ mereka. Ingat, kita bekerja dengan manusia, bukan dengan robot. Kata-kata, perilaku dan sikap kita dalam memimpin, usahakan memakai bahasa yang memanusiakan manusia.
Saya melihat cukup banyak orang yang jumawa, merasa hebat. Sehingga ketika memimpin timnya, bergaya sebagaimana raja yang kejam terhadap prajuritnya.
Coba kita ingat baik-baik. Apakah bisnis kita bisa berjalan tanpa dukungan dari tim kita? Apakah bisnis kita bisa sebesar sekarang kalau tidak didukung oleh tim kita? Maka mari kita hargai mereka dengan sikap, ucapan dan perlakuan kita, sebagaimana kita juga menginginkannya dari mereka.
3. SUASANA KERJA
Banyak orang yang meninggalkan pekerjaan bukan karena kurangnya kesejahteraan, tapi karena tidak nyaman dengan lingkungan pekerjaan.
Maka dalam managemen tim, hal yang tidak kalah penting adalah bagaimana kita mampu mengondisikan tempat kerja kita menjadi tempat kerja yang nyaman buat mereka. Lagipula kalau mereka tidak nyaman, maka mereka pun tidak akan maksimal dalam bekerja.
Walaupun untuk menghadirkan suasana yang nyaman bukan berarti kita harus mengikuti 100% apa yang dimaui oleh karyawan. Bukan pula berarti kita paliatif, membiarkan kesalahan karyawan tanpa tindakan/teguran/peringatan. Jika karyawan berbuat kesalaham, maka kita tetap harus menegurnya, mengingatkannya, bahkan bila perlu menghukumnya. Tapi gunakanlah cara yang terbaik. Ambil ikannya jangan sampai keruh airnya. Tegas tidak harus keras bukan?
4. LIBATKAN
Supaya mereka semakin merasa dianggap, dihargai, didengar dan semakin merasa ikut memiliki perusahaan, maka libatkanlah mereka dalam rapat-rapat penting, seperti rapat pembuatan SOP, rapat pengambilan keputusan, rapat perubahan kebijakan, dll.
Dalam rapat, bangunlah suasana yang positif, setara dan terbuka. Sehingga semua karyawan bebas mengeluarkan isi hati dan pikirannya. Jangan menjadikan rapat hanya formalitas belaka. Forumnya saja yang namanya rapat, tapi isinya hanya doktrin dari business owner semata.
Satu hal yang harus kita ingat adalah, kita tidak sempurna, demikian juga tim kita. Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Kerendahan hati kita untuk mendengarkan semua usulan, lalu meramunya menjadi formula yang win-win solution akan menjadikan bisnis kita semakin sukses dan berkah. Karena ada keridloan dan do’a dari mereka.
Kita bisa mencontoh Pak Dahlan Iskan misalnya. Dalam rapat beliau malah memberikan uang Rp 50.000,- kepada siapapun karyawannya yang memiliki ide yang berbeda dengan yang lainnya.
5. KENAIKAN GAJI & JENJANG KARIR
Kebutuhan hidup selalu meningkat hari demi hari. Demikian juga dengan kebutuhan hidup tim kita. Entah karena inflasi atau karena bertambahnya jumlah tanggungan dalam keluarga.
Jika jenjang karir dan kenaikan gaji di perusahaan Anda tidak jelas, maka mereka akan berkurang semangatnya dalam bekerja. Karena mereka tidak punya harapan yang cerah buat masa depan mereka.
Sahabat, sudahkah Anda melakukan kelima hal diatas dalam bisnis Anda?
Salah satu syarat supaya usaha Anda tetap terus berkembang dan maju adalah dengan mengatur Sistem Keuangan. Mengatur keuangan bisnis sangatlah penting untuk mengetahui keuntungan dan kerugian yang didapat dalam sebuah usaha. Manajemen keuangan bukan hanya sekedar bagaimana memanajemen uang kas tersebut, tetapi adalah bagaimana cara Anda dalam mengelola kekayaan untuk menghasilkan keuntungan dan memanfaatkan sumber modal untuk membiayai usaha. Walaupun sederhana, pengusaha kecil dan juga menengah perlu menerapkan beberapa prinsip dalam manajemen keuangan. Berikut beberapa langkah penting manajemen keuangan untuk bisnis, antara lain :
Memisahkan uang pribadi dan usaha
Kesalahan yang sering dilakukan oleh pengusaha dalam mengelola Sistem Keuangan adalah mencampur uang hasil usaha dengan uang pribadi. Mungkin Anda berpikir tidak masalah bila mencampur uang hasil usaha dengan uang pribadi, karena usaha masih kecil. Tetapi kebanyakan yang terjadi, Anda sulit untuk membedakan pengeluaran pribadi dan usaha. Hal itu menyebabkan keperluan pribadi sedikit demi sedikit menggerogoti saldo dari uang usaha.
Merencanakan penggunaan uang
Ketika memiliki modal yang lebih banyak, Anda harus tetap merencanakan sistem keuangan dengan sebaik mungkin. Jangan dihambur-hamburkan uang walaupun saldo kas Anda berlebihan. Tanpa perencanaan keuangan yang matang, maka Anda akan mengalami keadaan kekurangan dana. Oleh karena itu untuk Sistem Keuangan harus disesuaikan rencana pengeluaran dengan beberapa target penjualan dengan penerimaan kas.
Membuat buku catatan keuangan
Suatu bisnis tidak cukup hanya dikelola berdasarkan ingatan, melainkan harus dengan catatan yang lengkap. Minimal Anda wajib mempunyai buku kas yang mencatat tentang keluar masuknya uang. Kemudian cocokkan saldo uang dengan catatan yang Anda buat. Hal ini bertujuan untuk mengontrol dan memastikan tidak ada uang yang terselip. Selain itu Anda juga harus mencatat saldo-saldo tentang hutang piutang, persediaan dan semua aset yang dimiliki.
Menghitung keuntungan dengan benar
Tugas sebagai seorang pengusaha adalah menghasilkan keuntungan. Dalam menghitung keuntungan dengan tepat adalah sama pentingnya dengan menghasilkan keuntungan itu sendiri. Bagian yang paling penting dalam menghitung keuntungan adalah dalam menghitung biaya-biaya. Sebagian besar biaya dapat diketahui karena menggunakan pembayaran uang tunai. Sebagian yang lain tidak berupa penyusutan dan amortisasi. Serta sebagian lagi belum terjadi, tapi perlu dicadangkan untuk dapat dikeluarkan di masa mendatang, seperti pajak dan bunga pinjaman pada lembaga keuangan.
Memutar arus kas lebih cepat
Para pengusaha tidak hanya berpusat untuk menghasilkan keuntungan. Tetapi manajemen sistem keuangan juga meliputi cara Anda mengelola hutang, piutang dan ketersediaan barang dagangan. Putaran kas Anda akan melambat apabila termin penjualan kredit lebih lama daripada kulakannya. Anda harus berusaha mengusahakan termin penjualan kredit sama dengan pembelian kredit, selain itu juga harus mampu menekan tingkat persediaan dengan sedemikian rupa supaya tetap dapat memenuhi order dan tanpa membebani keuangan.
Mengawasi harta, hutang dan modal
Anda perlu memeriksa persediaan yang ada di dalam gudang dan memastikan semuanya dalam keadaan lengkap dan baik secara berkala. Tetapi sebelum Anda melakukan itu, perlu mempunyai administrasi yang memadai untuk mengontrol semuanya. Hal yang sama juga perlu dilakukan terhadap piutang kepada pembeli dan tagihan dari suplier. Apabila Anda tidak mampu melakukan semuanya sendiri, maka dapat mempekerjakan bagian keuangan dan menetapkan prosedur keuangan untuk memastikan harta kekayaan pada usaha Anda terjaga dengan baik.
Menyisihkan keuntungan untuk pengembangan usaha
Anda sangat berhak untuk menikmati keuntungan dari bisnis yang dimiliki, tetapi hal itu bukan berarti boleh menghabiskan dengan seenaknya. Anda harus tetap menyisihkan sebagian keuntungan untuk pengembangan usaha. Salah satu tugas penting manajemen sistem keuangan adalah untuk menjaga kelangsungan hidup bisnis dengan mendorong dan mengarahkan nilai investasi ke bidang yang lebih menguntungkan.
Semakin berkembang dan luas bidang usaha, maka akan semakin kompleks pengelolaan sistem keuangan usaha tersebut. Ketika suatu usaha melibatkan kreditor dan investor, maka akan semakin tinggi tuntutan untuk mempunyai sistem pencatatan keuangan yang lebih baik. Keberhasilan bisnis tidak hanya ditentukan oleh kemampuan Anda dalam menjual, melainkan juga dalam mengatur keuangan. Semoga beberapa langkah penting dalam manajemen keuangan dapat bermanfaat dan di terapkan untuk membantu bisnis Anda.
Sahabat Sekalian, hari ini dinamisasi bisnis berkembang sedemikian pesat. Banyak merk-merk baru yang bermunculan dan banyak merk-merk lama yang berguguran. Banyak produk-produk baru yang terbit dan banyak produk-produk lama yang tenggelam. Hanya mereka yang mampu beradaptasilah yang akan tetap bertahan dan eksis di masa depan.
Apakah Anda mengikuti perkembangan dari Wings misalnya? Dulu, wings hanyalah merk sebuah sabun colek. Tapi hari ini dia sudah membuat banyak varian produk seperti detergent, makanan dan minuman. Kalau menurut Anda apa sebenarnya yang dilakukan oleh Wings ini?
Ya, mereka sedang melakukan yang namanya diversifikasi. Mereka menjawab kebutuhan dari konsumen dengan beberapa varian produk yang berbeda-beda. Hal ini dilakukan agar mereka tidak kehilangan konsumen fanatik mereka.
Coba Anda lihat perkembangan pepsodent. Dulunya hanya pasta gigi biasa. Sekarang mereka mengeluarkan banyak varian produk, misalnya pepsodent untuk gigi sensitif, gigi berlobang, anti plak, pepsodent herbal dan sejenisnya. Menurut Anda apa sebenarnya yang dilakukan oleh Unilever ini? Ya, mereka sedang melakukan yang namanya diferensiasi.
Kalau begitu apa bedanya diferensiasi dengan diversifikasi?
Diversifikasi itu secara sederhana ialah upaya untuk menyediakan produk yang menjadi kebutuhan konsumen, yang tidak ada kaitannya langsung dengan produk utama.
Dengan membuat varian-varian produk, namun dengan tetap menyertakan nama perusahaan utama, karena konsumen sudah terlanjur percaya dengan perusahaan utama tersebut. Nama perusahaan tersebut sudah menjadi figur otoritas bagi konsumen, seperti misalnya Wings dan Unilever. Sehingga apapun varian produk yang dimunculkan, akan langsung diserap oleh pasar, karena pasar sudah terlanjur percaya dengan perusahaan induknya.
www.askansetiabudi.com, 081334664876
Bagaimana dengan bisnis Anda?
Kadang kita mendengar teori tentang fokus “Kalau bisnis travel ya bisnis travel saja, tidak usah bisnis yang lain”. “Kalau bisnis makanan ya bisnis makanan saja, tidak usah melirik ke bisnis yang lain”.
Kalau masih fokus dengan produk yang sejenis itu namanya diferensiasi. Contohnya Telkom. Karena masih fokus dengan produk telekomunikasi, maka muncullah telkomsel, speedy, flexi, indihome, dan sejenisnya. Maka telkom dalam hal ini melakukan yang namanya diferensiasi.
Misalnya Anda memiliki rumah makan, Anda bisa melakukan yang namanya pesan antar, jual bumbu, jual resep, jual workshop tentang rumah makan, itu namanya diferensiasi.
Namun jika Anda memiliki bisnis rumah makan, tapi Anda juga membuka bisnis pencucian mobil, show room mobil, atau membuka bisnis yang tidak ada kaitannya langsung dengan rumah makan, maka Anda sedang melakukan yang namanya diversifikasi.
Lalu mana yang lebih baik, diversifikasi atau diferensiasi?
Jika Kita kembali ke definisi sebuah bisnis, yaitu Anda harus bisa menjawab kebutuhan atau memberikan solusi dari permasalahan pasar. Maka bagi saya keduanya boleh dan benar.
Yang penting produk yang Anda luncurkan itu sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan merupakan solusi dari permasalahan-permasalahan yang ada. Dan yang tidak kalah penting adalah harus ada penanggung jawab atau leader yang hebat di setiap unit bisnis yang Anda bangun.
Sekali lagi, salah satu tujuan dari diferensiasi dan diversifikasi adalah supaya bisnis Anda bisa menyesuaikan dengan waktu dan zaman. Karena bisnis adalah customer oriented, bukan owner oriented.
Misalnya, bisa jadi saat ini orang masih suka nongkrong dan makan di tempat makan. Mungkin ke depan orang tidak lagi demikian. Bisa jadi mereka lebih suka membeli bumbunya dan memasak sendiri di rumah, lebih suka dengan pesan antar, dsb. Maka diferensiasi dari produk Anda, akan menjamin keberlangsungan dari bisnis Anda.
Tapi bisa juga, karena banyaknya kompetitor disekitar Anda, diferensiasi bisnis yang Anda lakukan ditiru juga oleh mereka. Sehingga bisnis yang awalnya ramai bisa menjadi sepi. Dari blue ocean menjadi red ocean.
Maka selain melakukan diferensiasi, Anda juga perlu mempersiapkan varian-varian produk baru yang tidak ada kaitannya secara langsung dengan bisnis utama Anda saat ini. Yup Anda betul, itu dinamakan diversifikasi.
Memang tidak mudah. Tapi cobalah, dan nikmati gairah bisnis Anda akan kembali menyala-nyala. Karena ada tantangan-tantangan baru di depan Anda.