Tag: business coaching

  • Mengoptimalkan Key Resources: Kunci Keunggulan Kompetitif Rumah Makan dalam Model Bisnis Canvas (Part 4)

    Mengoptimalkan Key Resources: Kunci Keunggulan Kompetitif Rumah Makan dalam Model Bisnis Canvas (Part 4)

    Oleh: Askan Setiabudi
    Trainer, Mentor, Konsultan, Coach Bisnis dan SDM.

    Part 1

    Part 2

    Part 3

    Dalam membangun dan menjalankan rumah makan yang berkelanjutan, salah satu elemen terpenting dalam Business Model Canvas (BMC) adalah Key Resources atau Sumber Daya Utama. Tanpa pengelolaan yang tepat terhadap elemen ini, keunggulan kompetitif sulit dicapai, terlebih di tengah persaingan ketat industri kuliner saat ini.

    Apa Itu Key Resources?

    Dalam terminologi BMC yang dikembangkan oleh Alexander Osterwalder, Key Resources adalah semua aset penting yang dibutuhkan untuk membuat model bisnis berjalan. Untuk rumah makan, hal ini mencakup sumber daya fisik, manusia, intelektual, dan finansial yang mendukung penciptaan nilai bagi pelanggan, menjamin operasional berjalan lancar, dan memungkinkan strategi bertumbuh.

    Jenis-Jenis Key Resources dalam Rumah Makan

    1. Sumber Daya Fisik
      Termasuk bangunan restoran, dapur, perlengkapan memasak, peralatan servis, meja-kursi, dan sistem kasir (POS). Restoran yang berkonsep unik seperti ‘theme café’ bahkan membutuhkan desain interior spesifik sebagai daya tarik. Contoh: Mie GACOAN, memanfaatkan desain industrial modern untuk menarik anak muda.
    2. Sumber Daya Manusia
      Koki yang andal, barista, waiter, staf kebersihan, manajer operasional, hingga admin media sosial. Dalam riset oleh Cornell Hospitality Research, 60% keberhasilan restoran berkaitan langsung dengan kualitas SDM-nya (2022). Contoh: Restoran Padang Sederhana, dikenal mempertahankan cita rasa karena didukung juru masak bersertifikasi turun-temurun.
    3. Sumber Daya Intelektual
      Brand (merek dagang), resep rahasia, SOP operasional, sistem digital pemesanan, atau hak cipta kemasan produk. Di era digital, intangible assets ini menjadi pembeda utama antar brand. Contoh: McDonald’s punya standar global resep, branding kuat, dan sistem logistik yang menjadi aset intelektual utama.
    4. Sumber Daya Finansial
      Modal awal, arus kas, akses ke pinjaman atau investor. Tanpa pengelolaan finansial yang baik, rumah makan dengan menu yang lezat juga bisa gulung tikar. Menurut laporan PwC Indonesia (2021), 47% UMKM F&B gagal di 3 tahun pertama karena masalah keuangan.
      Dr. Alexander Osterwalder dalam bukunya Business Model Generation menyatakan, “Key Resources determine how well a business can deliver value, reach markets, maintain customer relationships, and earn revenues.”
      Sementara itu, pakar kuliner William Wongso menekankan bahwa dalam bisnis makanan: “Yang membuat rumah makan bertahan bukan hanya rasa, tapi juga sistem dan tim yang solid sebagai sumber daya utamanya.”

    Strategi Memaksimalkan Key Resources

    1. Investasi pada Pelatihan SDM
      • Terapkan program pelatihan rutin, termasuk hospitality dan kebersihan.
      • Gunakan standar seperti CHSE (Clean, Health, Safety, and Environment) dari Kemenparekraf.
    2. Bangun Aset Digital
      • Buat akun media sosial aktif dan daftar di aplikasi pemesanan makanan.
      • Buat google my business (GMB) atau Google Business Profile (GBP) utk bisnis Anda.
      • Kembangkan sistem ERP (Enterprise Resource Planning) mini untuk keuangan dan inventaris.
    3. Kelola Aset Fisik Secara Preventif
      • Lakukan perawatan berkala peralatan dapur, toilet, musholla, ruang makan, tempat parker, meeting room, dll.
      • Gunakan desain yang ergonomis agar efisien dan nyaman.
    4. Jaga Keuangan dan Diversifikasi Modal
      • Catat semua transaksi dan gunakan software akuntansi sederhana seperti Jurnal atau Majoo.
      • Buka peluang pendanaan dari perbankan, personal, komunitas atau crowdfunding seperti Dana Syariah, dll.

    Studi Kasus: Rumah Makan Lokal yang Sukses.

    RM Mie GACOAN, yang awalnya di Malang (2016), kini (Juli, 2025) berkembang menjadi jaringan nasional dengan jumlah cabang sebanyak 280 cabang. Salah satu kuncinya adalah pengelolaan key resources yang disiplin: mulai dari standarisasi bumbu, pengadaan bahan baku sendiri, hingga pelatihan SDM berkala.

    Dalam dunia bisnis kuliner yang kompetitif, keberhasilan rumah makan tidak cukup hanya dengan cita rasa yang enak. Key Resources adalah fondasi utama yang menopang keseluruhan model bisnis. Dengan pemetaan yang akurat dan pengelolaan strategis terhadap aset fisik, manusia, intelektual, dan keuangan, rumah makan dapat menciptakan keunggulan yang sulit ditiru.

    Bagi Anda yang mau belajar dan mempraktekkan ilmu BMC (Business Model Canvas) atau ilmu Manajemen Bisnis yang lainnya, silakan call 0878-5993-3862 atau www.tips-indonesia.com.

    Untuk diskusi lebih lanjut bisa gabung ke group WA TIPS Indonesia

    Office :

    JAKARTA | SURABAYA | MALANG | BALI | PAMEKASAN | MAKASSAR | SEMARANG | BANDUNG | PALANGKARAYA | MEDAN

    Kami Juga Melayani:

    1. Training Motivasi
    2. Outbound
    3. Leadership
    4. Service Excellent
    5. 8 Habit
    6. Hypnosis & Hypnotherapy
    7. ATV
    8. NLP
    9. Pelatihan Security
    10. DII

    Media Sosial Kami yang Lain:

    Website:
    ● www.askansetiabudi.com
    ● www.tips-indonesia.com
    ● www.kaliwaturafting.com

    Instagram:
    https://www.instagram.com/outbound.batu
    https://www.instagram.com/tips.indonesia

    Facebook:
    https://www.facebook.com/askan.setiabudi
    https://www.facebook.com/provideroutboundmalangbatu

    Youtube:
    https://www.youtube.com/@askansetiabudi
    https://www.youtube.com/@outboundbatumurah

    Tiktok:
    https://www.tiktok.com/@pusatpengembangansdm
    https://www.tiktok.com/@askansetiabudi

  • Revenue Streams Rumah Makan: Kunci Arus Kas Sehat dalam Business Model Canvas (Part 3)

    Revenue Streams Rumah Makan: Kunci Arus Kas Sehat dalam Business Model Canvas (Part 3)

    Oleh: Askan Setiabudi
    Trainer, Coach, Mentor, Konsultan Bisnis dan SDM

    Part 1

    Part 2

    Dalam industri kuliner yang penuh dinamika dan kompetisi tinggi, memahami bagaimana uang masuk ke dalam bisnis adalah kunci keberlangsungan usaha. Di sinilah elemen kelima dari Business Model Canvas (BMC) berperan: Revenue Streams. Tanpa pendapatan yang terukur, beragam, dan berkelanjutan, rumah makan hanya akan bertahan seumur tren kulinernya saja.

    Model BMC yang dipopulerkan oleh Alexander Osterwalder dan Yves Pigneur (2010) mengajarkan pelaku usaha untuk tidak sekadar fokus pada produk atau pelanggan, tetapi juga memikirkan aliran pendapatan (revenue streams) secara strategis. Dalam konteks rumah makan, Revenue Streams berarti seluruh sumber pemasukan dari berbagai segmen pelanggan yang dilayani.

    Mengapa Revenue Streams Sangat Penting bagi Rumah Makan?

    Banyak rumah makan tutup bukan karena makanannya tidak enak, melainkan karena aliran uangnya tidak stabil. Sebuah studi dari Harvard Business Review (2019) menyoroti bahwa bisnis kecil yang memiliki lebih dari satu sumber pendapatan memiliki kemungkinan bertahan 60% lebih tinggi dibanding yang hanya mengandalkan satu sumber. Hal ini berlaku kuat pada industri F&B, yang sangat bergantung pada arus kas harian.

    Lebih lanjut, penelitian IPB University (2021) menunjukkan bahwa UMKM kuliner di Jabodetabek yang mengembangkan skema langganan makanan harian mengalami peningkatan pendapatan rata-rata 25% dalam 6 bulan. Ini menunjukkan bahwa Revenue Streams bukan hanya teori, tetapi alat praktis untuk meningkatkan ketahanan bisnis.

    Jenis-Jenis Revenue Streams dalam Bisnis Rumah Makan

    Berikut ini berbagai saluran pendapatan (revenue streams) yang bisa diterapkan rumah makan:

    1. Penjualan Langsung (Core Revenue)
      Ini adalah sumber utama—penjualan makanan dan minuman baik melalui dine-in, take away, maupun drive-thru. Namun, jangan hanya terpaku di sini. Ketika pandemi memukul lalu lintas pelanggan fisik, banyak rumah makan yang hanya mengandalkan penjualan langsung akhirnya gulung tikar.
    2. Layanan Delivery & Online Order
      Platform digital seperti GoFood, GrabFood, ShopeeFood, atau aplikasi POS milik sendiri kini menjadi kanal wajib. McKinsey & Company (2022) mencatat bahwa pertumbuhan layanan pesan antar meningkat hingga 3 kali lipat sejak pandemi. Rumah makan yang aktif di layanan ini cenderung memiliki jangkauan pelanggan lebih luas dan pendapatan lebih stabil. Beberapa Warung Makan di Surabaya melaporkan peningkatan omzet 40% setelah bergabung dengan tiga platform delivery, meskipun mereka menaikkan harga 10% untuk menutupi biaya komisi.
    3. Paket Catering & Event
      Layanan katering untuk kantor, ulang tahun, arisan, hingga paket meal box untuk sekolah dan pesantren adalah peluang besar. Sistem ini memungkinkan pemasukan dalam jumlah besar dan bisa menjadi pendapatan mingguan atau bulanan. Buatlah paket bundling atau menu prasmanan hemat, lalu promosikan ke komunitas dan korporat.
    4. Langganan Makanan (Subscription Model)
      Model berlangganan menjadi tren baru. Pelanggan membayar di awal untuk mendapatkan makanan setiap hari/minggu. Ini memberikan arus kas positif dan loyalitas pelanggan. Contohnya, kantin-kantin di Yogyakarta menyediakan paket makan siang sehat untuk mahasiswa dengan sistem langganan bulanan. Dalam 3 bulan, pelanggan tetap meningkat 60%, dan biaya operasional lebih efisien karena bisa memperkirakan stok harian.
    5. Produk Turunan (Retail Product)
      Makanan ringan, sambal kemasan, frozen food, atau bahkan bumbu siap pakai bisa menjadi revenue stream baru. Ini memungkinkan rumah makan menjangkau pasar di luar area fisiknya. Studi dari Universitas Gadjah Mada (UGM, 2020) menunjukkan bahwa diversifikasi produk kuliner ke bentuk kemasan memperluas pasar hingga 3 kota baru dalam waktu 6 bulan.
    6. Sewa Tempat atau Ruang Komunitas
      Jika rumah makan memiliki ruang luas, sewakan untuk workshop, acara komunitas, atau live music malam minggu. Ini dapat menciptakan pendapatan tambahan dari pemanfaatan aset yang sudah dimiliki.
    7. Sponsorship & Kolaborasi Brand
      Rumah makan bisa bermitra dengan merek kopi, produk FMCG, atau bahkan aplikasi pembayaran untuk program sponsor, diskon, atau event bersama. Ini membuka jalur pemasukan baru selain penjualan.
    8. Kelas memasak (cooking class)
      Sesi pembelajaran terstruktur di mana peserta diajarkan teknik, resep, dan prinsip memasak oleh pelatih yang berpengalaman—bisa berupa koki profesional, food blogger, atau chef rumahan ahli. Menurut riset dari National Restaurant Association (AS, 2022): “Bisnis F&B yang menambahkan experiential services seperti cooking class mengalami kenaikan omzet rata-rata 20–30% dalam 6 bulan pertama.”

    Berikut pendekatan sistematis untuk mengidentifikasi Revenue Streams:

    1. Kenali Segmen Pelanggan Anda: Apakah mahasiswa, pekerja kantoran, pekerja pabrik, ibu rumah tangga, atau keluarga? Segmentasi menentukan jenis pendapatan yang relevan.
    2. Analisis Kebutuhan Pelanggan: Apakah mereka ingin kecepatan? Variasi menu? Atau kenyamanan di rumah? Ini akan memengaruhi layanan seperti delivery, langganan, atau frozen food.
    3. Evaluasi Potensi Keuntungan: Tidak semua revenue stream menguntungkan. Gunakan pendekatan cost-profit analysis untuk menghitung margin tiap jenis layanan.
    4. Uji Coba Skala Kecil: Mulailah dari satu menu frozen food atau satu paket catering, lalu evaluasi respons pelanggan dan efisiensi operasionalnya.

    Revenue Streams Bukan Tambahan, Tapi Keharusan. Mengandalkan satu sumber pendapatan di industri F&B adalah kesalahan klasik. Dengan menerapkan pendekatan Business Model Canvas secara menyeluruh—terutama pada poin kelima, Revenue Streams: pelaku usaha rumah makan bisa membangun sistem bisnis yang tangguh, berkelanjutan, dan siap menghadapi krisis sekalipun.

    Rumah makan masa depan bukan hanya tempat makan, tapi sistem yang menyajikan pengalaman (customer experience), solusi, dan produk dalam banyak format.

    Bagi Anda yang mau belajar dan mempraktekkan ilmu BMC (Business Model Canvas) atau ilmu Manajemen Bisnis yang lainnya, silakan call 0878-5993-3862 atau www.tips-indonesia.com.

    Untuk diskusi lebih lanjut bisa gabung ke group WA TIPS Indonesia

    Office :

    JAKARTA | SURABAYA | MALANG | BALI | PAMEKASAN | MAKASSAR | SEMARANG | BANDUNG | PALANGKARAYA | MEDAN

    Kami Juga Melayani:

    1. Training Motivasi
    2. Outbound
    3. Leadership
    4. Service Excellent
    5. 8 Habit
    6. Hypnosis & Hypnotherapy
    7. ATV
    8. NLP
    9. Pelatihan Security
    10. DII

    Media Sosial Kami yang Lain:

    Website:
    ● www.askansetiabudi.com
    ● www.tips-indonesia.com
    ● www.kaliwaturafting.com

    Instagram:
    https://www.instagram.com/outbound.batu
    https://www.instagram.com/tips.indonesia

    Facebook:
    https://www.facebook.com/askan.setiabudi
    https://www.facebook.com/provideroutboundmalangbatu

    Youtube:
    https://www.youtube.com/@askansetiabudi
    https://www.youtube.com/@outboundbatumurah

    Tiktok:
    https://www.tiktok.com/@pusatpengembangansdm
    https://www.tiktok.com/@askansetiabudi

  • Strategi Sukses Rumah Makan: Menerapkan Business Model Canvas (BMC) secara Komprehensif. (Part 2)

    Strategi Sukses Rumah Makan: Menerapkan Business Model Canvas (BMC) secara Komprehensif. (Part 2)

    Oleh: Askan Setiabudi, CI, CHt.
    Coach, Konsultan, Mentor, Trainer Bisnis & SDM

    Menindaklanjuti part 1 yang sudah membahas poin 1 – 3 dari BMC, sekarang kita lanjutkan ke pembahasan di poin 4 dari BMC: Customer Relationships.

    4. Customer Relationships (Hubungan dengan Pelanggan) dalam Rumah Makan

    Customer Relationships adalah bagaimana sebuah bisnis membangun, menjaga, dan mengembangkan relasi dengan pelanggan. Dalam konteks rumah makan, poin ini sangat penting karena hubungan emosional dan pengalaman pelanggan akan menentukan loyalitas dan keberlangsungan bisnis kuliner.

    Tujuan Utama Customer Relationships dalam Rumah Makan:

    • Meningkatkan loyalitas pelanggan.
    • Menciptakan pengalaman yang berkesan.
    • Mendorong repeat order dan promosi dari mulut ke mulut.
    • Memahami kebutuhan pelanggan agar kita dapat menyesuaikan penawaran.

    Berikut adalah pendekatan yang bisa digunakan dalam Customer Relationships untuk Rumah Makan:

    1. Pelayanan yang Ramah dan Personal
      Staf yang dilatih untuk menyapa dengan sopan, mengingat para pelanggan tetap, dan memberikan rekomendasi menu yang sesuai dapat meningkatkan pengalaman pelanggan (customer experience). Contoh: “Paket favorit seperti biasa ya, Pak Budi?” Menurut penelitian dari Harvard Business Review (2014), pelanggan yang merasa dihargai secara personal cenderung 60% lebih loyal.
    2. Loyalty Program (Program Loyalitas)
      Misalnya, sistem kartu stempel atau poin: “Makan 10 kali, gratis 1 menu spesial.” Atau program member dengan diskon khusus. Atau program member get member, dll.
    3. Interaksi Melalui Media Sosial
      Gunakan Instagram, WhatsApp Business, atau TikTok untuk merespons komentar, mengucapkan ulang tahun, atau mengirim penawaran terbatas.
    4. Pelayanan After-Sales atau Feedback Loop
      Mintalah feedback setelah makan (langsung atau lewat Google Review), dan tanggapi dengan tulus. Tunjukkan bahwa kritik membangun digunakan untuk perbaikan.
    5. Kisah di Balik Makanan atau tempat (Storytelling)
      Bercerita tentang asal-usul resep, bahan lokal yang digunakan, perjuangan pemilik atau lokasi rumah makan akan membangun ikatan emosional pelanggan dengan brand rumah makan.

    Contoh Penerapan Customer Relationships di Rumah Makan
    Misal: Rumah Makan Seafood Megilan Muphus Lamongan:

    • Setelah pelanggan makan tiga kali, mereka mendapat pesan WhatsApp berisi ucapan terima kasih, ucapan selamat ulang tahun, dan voucher diskon 10%, dll.
    • Di Instagram, tim aktif repost foto pelanggan yang menandai akun warung, sehingga membangun rasa kebersamaan.
    • Karyawan frontliner dilatih menyapa para pelanggan tetap dengan menyebut nama dan mengenal kebiasaan pesanan mereka.

    Manfaat untuk bisnis Jika Customer Relationships Kuat:

    • Biaya akuisisi pelanggan baru menurun.
    • Rekomendasi alami melalui word of mouth meningkat.
    • Potensi upselling dan cross-selling lebih besar.
    • Meningkatkan retensi pelanggan, yang menurut riset Bain & Company, peningkatan retensi sebesar 5% bisa menaikkan profit hingga 25%-95%.

    Dalam bisnis rumah makan, makanan yang enak saja tidak cukup. Pelanggan datang kembali bukan hanya karena rasa, tapi karena pengalaman emosional dan relasi yang terbangun. Maka dari itu, poin keempat dari BMC ini menjadi fondasi strategis dalam menciptakan pelanggan setia dan brand yang dicintai oleh customer.

    Bagi Anda yang mau belajar dan mempraktekkan ilmu BMC (Business Model Canvas) atau ilmu Manajemen Bisnis yang lainnya, silakan call 0878-5993-3862 atau www.tips-indonesia.com.

    Untuk diskusi lebih lanjut bisa gabung ke group WA TIPS Indonesia

    Office :

    JAKARTA | SURABAYA | MALANG | BALI | PAMEKASAN | MAKASSAR | SEMARANG | BANDUNG | PALANGKARAYA | MEDAN

    Kami Juga Melayani:

    1. Training Motivasi
    2. Outbound
    3. Leadership
    4. Service Excellent
    5. 8 Habit
    6. Hypnosis & Hypnotherapy
    7. ATV
    8. NLP
    9. Pelatihan Security
    10. DII

    Media Sosial Kami yang Lain:

    Website:
    ● www.askansetiabudi.com
    ● www.tips-indonesia.com
    ● www.kaliwaturafting.com

    Instagram:
    https://www.instagram.com/outbound.batu
    https://www.instagram.com/tips.indonesia

    Facebook:
    https://www.facebook.com/askan.setiabudi
    https://www.facebook.com/provideroutboundmalangbatu

    Youtube:
    https://www.youtube.com/@askansetiabudi
    https://www.youtube.com/@outboundbatumurah

    Tiktok:
    https://www.tiktok.com/@pusatpengembangansdm
    https://www.tiktok.com/@askansetiabudi

  • Strategi Sukses Rumah Makan: Menerapkan Business Model Canvas (BMC) secara Komprehensif. (Part 1)

    Strategi Sukses Rumah Makan: Menerapkan Business Model Canvas (BMC) secara Komprehensif. (Part 1)

    Oleh: Askan Setiabudi, CI, CHt.
    Coach, Konsultan, Mentor, Trainer Bisnis & SDM

    Dalam menghadapi ketatnya kompetisi bisnis kuliner, khususnya di era digital dan pasca-pandemi, banyak pelaku usaha rumah makan menyadari bahwa rasa makanan saja tidak cukup untuk bertahan dan berkembang. Diperlukan model bisnis yang solid, fleksibel, dan terstruktur. Salah satu alat strategis yang diakui secara global adalah Business Model Canvas (BMC).

    Diperkenalkan oleh Alexander Osterwalder dan Yves Pigneur dalam buku Business Model Generation (2010), BMC memetakan sembilan elemen inti yang menggambarkan bagaimana suatu bisnis menciptakan, memberikan, dan menangkap nilai. Bagi rumah makan, BMC dapat menjadi kerangka strategis untuk menilai kelayakan bisnis, mendorong inovasi menu dan pelayanan, hingga merancang strategi pemasaran yang tepat sasaran.

    1. Customer Segments (Segmen Pelanggan)

    Apa itu Customer Segments? Customer Segments adalah bagian dari BMC yang menjelaskan siapa target pelanggan atau pengguna utama dari produk atau layanan kita. Intinya: kita melayani siapa?

    Menentukan siapa target pelanggan utama sangat krusial. Apakah rumah makan Anda menyasar pekerja kantoran, pelajar, mahasiswa, keluarga muda, wisatawan, atau komunitas tertentu?

    Contoh Customer Segments untuk Rumah Makan:

    Rumah makan bisa punya beberapa segmen pelanggan, tergantung jenis dan konsep usahanya. Berikut beberapa contohnya:

    1. Pelanggan Individual
      Orang yang datang sendiri atau bersama teman/keluarga untuk makan. Contoh: Karyawan kantor yang makan siang, mahasiswa, atau keluarga yang makan malam.
    2. Pelanggan Kelompok/Besar
      Rombongan arisan, reuni, meeting, training atau acara ulang tahun. Rumah makan bisa menyediakan paket atau ruang khusus untuk mereka.
    3. Pelanggan Pesanan Online
      Orang yang memesan lewat GoFood, GrabFood, ShopeeFood, dll. Segmen ini penting untuk rumah makan yang aktif di layanan delivery.
    4. Pelanggan Langganan/Catering
      Perusahaan, sekolah atau wedding yang memesan makanan secara rutin atau insidental. Contoh: Kantor yang pesan catering mingguan atau wedding musiman.
    5. Wisatawan
      Kalau rumah makan dekat tempat wisata, segmen ini bisa jadi fokus utama. Mereka biasanya cari makanan lokal atau khas daerah tertentu.
      Studi oleh Deloitte (2021) menunjukkan bahwa bisnis kuliner yang mampu mengidentifikasi dan melayani mikrosegmen pelanggan (misalnya vegetarian urban usia 25–35 tahun) cenderung memiliki tingkat retensi pelanggan 35% lebih tinggi dibanding yang tidak.

    Berikut ini cara untuk menentukan atau menemukan customer segments:

    • Lakukan survei pelanggan secara berkala.
    • Analisis perilaku pembelian pelanggan lewat POS dan aplikasi delivery.
    • Susun buyer persona berdasarkan demografi, geografi, psikografi dan behavior

    2. Value Proposition (Proposisi Nilai)

    Apa Itu Value Proposition? Value Proposition adalah bagian dari Business Model Canvas yang menjelaskan nilai utama atau manfaat unik yang ditawarkan bisnis kepada pelanggan. Dengan kata lain: “Kenapa pelanggan harus memilih tempat kita, bukan kompetitor?”

    Apa yang membuat rumah makan Anda berbeda? Apakah Anda menawarkan rasa otentik, harga hemat, pengalaman makan tematik, kecepatan pelayanan atau yang lain?
    Menurut Harvard Business Review (2020), proposisi nilai yang kuat dan berbeda dapat meningkatkan loyalitas pelanggan hingga 70% dalam pasar jenuh seperti kuliner.

    Contoh Value Proposition untuk Rumah Makan

    Berikut ini beberapa contoh value proposition untuk berbagai tipe rumah makan:

    1. Cepat & Terjangkau
      Cocok untuk rumah makan warteg, warung makan harian, atau rumah makan di dekat kampus/kantor: “Makanan rumahan enak, cepat saji, dan harga hemat -cocok untuk makan siang praktis tanpa ribet.”
    2. Rasa Tradisional Asli
      Untuk rumah makan khas daerah atau masakan tradisional: “Nikmati cita rasa otentik khas Lamongan dengan resep turun-temurun, serasa makan di rumah nenek!”
    3. Tempat Nyaman & Instagramable
      Untuk rumah makan modern yang targetnya anak muda atau keluarga: “Makan enak sambil foto-foto di tempat yang aesthetic -cocok untuk nongkrong, keluarga, atau meeting santai.”
    4. Menu Sehat dan Organik
      Cocok untuk rumah makan sehat atau vegetarian: “Pilihan menu sehat dan bebas pengawet -enak, segar, dan baik untuk tubuh!”
    5. Layanan Pesan Antar Super Cepat
      Untuk rumah makan yang fokus pada delivery: “Lapar? Kami antar makanan hangat ke pintu rumahmu dalam 20 menit!”

    Value proposition harus sesuai dengan kebutuhan segmen pelanggan yang kamu bidik. Kalau segmenmu adalah mahasiswa, maka nilai utamanya bisa soal harga dan kecepatan. Kalau segmennya keluarga, bisa tentang kenyamanan dan rasa.

    3. Channels (Saluran Distribusi)

    Channel (atau Saluran Distribusi) dalam Business Model Canvas adalah: Cara kita menyampaikan produk atau layanan kepada pelanggan.

    Dengan kata lain: Bagaimana pelanggan mengetahui tentang rumah makan kita?, Bagaimana mereka membeli makanan dari kita? Bagaimana mereka menerima makanan itu?
    Saluran distribusi rumah makan bisa dibagi jadi dua jenis:

    1. Channel Fisik (Offline / Langsung)
      Untuk interaksi langsung dengan pelanggan.
      • Pelanggan datang langsung ke tempat (dine-in).
      • Pesan langsung untuk dibungkus (take away).
      • Booth atau stand di event/kegiatan (bazar, festival kuliner).
      • Delivery pakai kurir sendiri (rumah makan punya layanan antar
    2. Channel Digital (Online / Tidak Langsung)
      • Untuk menjangkau pelanggan lewat platform digital.
        • Aplikasi pemesanan makanan (GoFood, GrabFood, ShopeeFood).
        • Media sosial (Instagram, TikTok, Facebook) -untuk promosi dan interaksi.
        • Website atau aplikasi sendiri (jika ada).
        • WhatsApp order (pelanggan pesan via chat).
      • Tujuan Saluran Distribusi:
        • Membuat pelanggan tahu rumah makan kita (awareness).
        • Membuat pelanggan mudah pesan makanan (akses).
        • Mengantar makanan ke tangan pelanggan (delivery).

    Gunakan kombinasi saluran fisik (dine-in, take away) dan digital (GoFood, GrabFood, ShopeeFood, website, media sosial) untuk menjangkau pelanggan. Riset Statista (2023) menunjukkan bahwa 74% pelanggan kuliner urban di Asia Tenggara melakukan pemesanan makanan lewat aplikasi delivery setidaknya sekali seminggu. (bersambung).

    Bagi Anda yang mau mendalami ilmu BMC (Business Model Canvas) atau ilmu Manajemen Bisnis yang lainnya, silakan call 0878-5993-3862 atau www.tips-indonesia.com.

    Untuk diskusi lebih lanjut bisa gabung ke group WA TIPS Indonesia

    Office :

    JAKARTA | SURABAYA | MALANG | BALI | PAMEKASAN | MAKASSAR | SEMARANG | BANDUNG | PALANGKARAYA | MEDAN

    Kami Juga Melayani:

    1. Training Motivasi
    2. Outbound
    3. Leadership
    4. Service Excellent
    5. 8 Habit
    6. Hypnosis & Hypnotherapy
    7. ATV
    8. NLP
    9. Pelatihan Security
    10. DII

    Media Sosial Kami yang Lain:

    Website:
    ● www.askansetiabudi.com
    ● www.tips-indonesia.com
    ● www.kaliwaturafting.com

    Instagram:
    https://www.instagram.com/outbound.batu
    https://www.instagram.com/tips.indonesia

    Facebook:
    https://www.facebook.com/askan.setiabudi
    https://www.facebook.com/provideroutboundmalangbatu

    Youtube:
    https://www.youtube.com/@askansetiabudi
    https://www.youtube.com/@outboundbatumurah

    Tiktok:
    https://www.tiktok.com/@pusatpengembangansdm
    https://www.tiktok.com/@askansetiabudi

  • SUKSES, Call 0858-5549-4440, BAGAIMANA MENGEMBANGKAN MINDSET PENGUSAHA BY ASKAN SETIABUDI, CI TIPS INDONESIA

    KLIK https://wa.me/6285855494440, Tema Seminar Tentang Bisnis, Seminar Pengusaha Muda, Seminar Bisnis, Tema Seminar Bisnis Yang Menarik, Materi Seminar Kewirausahaan, Contoh Seminar Bisnis, Seminar Adalah, Seminar Bisnis 2022.

    Bagaimana Mengembangkan Mindset Pengusaha

    Mungkin tampak sulit untuk mengembangkan pola pikir kewirausahaan jika Anda tidak secara aktif bekerja sebagai CEO dari sebuah perusahaan rintisan yang sukses. Namun, kenyataannya adalah Anda dapat mengasah keterampilan yang diperlukan untuk kewirausahaan yang sukses, apa pun jabatan Anda saat ini. Mari kita lihat beberapa cara Anda dapat mengembangkan pola pikir kewirausahaan dalam kehidupan sehari-hari Anda:

    1. Tetapkan Tujuan Yang Jelas
      Menetapkan tujuan—mengatakannya kepada alam semesta, menuliskannya, menyebutkannya kepada teman dan keluarga yang akan meminta pertanggungjawaban Anda—dapat secara halus memengaruhi calon wirausahawan untuk mencapai tujuan itu sedikit demi sedikit setiap hari. Jika Anda merasa belum mengartikulasikan tujuan Anda dengan jelas, sisihkan waktu untuk bertukar pikiran sampai Anda tahu persis apa yang Anda tuj
    2. Berlatih Bersikap Tegas
      Pengusaha, inovator, dan pemilik bisnis baru harus mengembangkan kemampuan untuk menganalisis situasi, menyerap data yang relevan, dan membuat keputusan dengan percaya diri. Usaha kecil dan start-up dapat dihancurkan oleh keragu-raguan, itulah sebabnya membuat keputusan dengan percaya diri adalah salah satu keterampilan kewirausahaan yang paling penting. Anda dapat melatih ketegasan di dunia nyata atau dalam kehidupan pribadi Anda, apakah Anda memesan di restoran atau membuat rencana malam. Berlatih membuat keputusan kecil dengan percaya diri akan membuahkan hasil ketika Anda menghadapi tantangan besar dalam bisnis Anda.
    3. Gagal Sebagai Fase Belajar
      Gagal biasanya memiliki konotasi negatif, tetapi pengusaha terbaik mengubah kegagalan menjadi sesuatu yang positif. Gagal menunjukkan bahwa Anda telah mencoba sesuatu, yang bisa menjadi hal yang menakutkan untuk dilakukan. Kegagalan sejati adalah tidak mencoba sama sekali. Berlatih dialog kegagalan. Anda dapat melakukan ini di buku catatan Anda atau dengan seorang teman. Mintalah mereka bertanya tentang kegagalan Anda setiap hari selama seminggu. Jawab dengan jujur. Segera, Anda mungkin menemukan bahwa alih-alih merasa malu ketika mendiskusikan kegagalan Anda, Anda akan merasa bangga memamerkan apa yang telah Anda coba.
    4. Hadapi Ketakutan
      Banyak pengusaha takut berbicara di depan umum, gagal, dan malu. Satu-satunya cara untuk menghilangkan rasa takut itu adalah dengan mengekspos diri Anda terhadapnya. Ditolak lagi dan lagi akan membius Anda hingga kecewa. Ikuti kelas berbicara di depan umum—apa saja untuk membuat Anda lebih nyaman di depan orang banyak. Jika Anda ingin meningkatkan keterampilan komunikasi Anda, ikuti kelas akting atau komedi stand-up. Keduanya akan memaksa Anda untuk menghadapi kerentanan Anda dan membuat Anda terbiasa berbicara dengan orang asing. Selain itu, Anda akan mempelajari pentingnya ketepatan waktu dan penyampaian—keterampilan yang merupakan kunci dalam penjualan dan kehidupan sehari-hari dalam akting dan komedi. Jika Anda ingin meningkatkan kemampuan berpikir kritis atau pemecahan masalah Anda, ikuti kelas debat. Ini akan memaksa Anda menganalisis dua cara untuk melihat suatu masalah dan akan membantu Anda mengantisipasi keberatan calon pelanggan yang mungkin harus membeli produk Anda.
    5. Penuh dengan Rasa Ingin Tahu
      Rasa ingin tahu adalah salah satu sifat yang paling penting bagi pengusaha. Untuk terus belajar dan mempertahankan keunggulan kompetitif Anda, Anda harus selalu mencari orang baru dan pengalaman baru. Jangan pernah kehilangan rasa ingin tahu untuk melihat-lihat sudut.

    Mau Mempelajari Lebih Banyak Tentang Mindset Pengusaha?
    Materi-materi tersebut bisa Anda pelajari lebih mendalam di SBA #7.
    Segeralah bergabung dalam STAR BUSINESS ACADEMY ANGKATAN KE-7. Tempat dimana kita bisa bertemu dengan pengusaha-pengusaha yang sudah lama berkecimpung di dunia bisnis. Mulai dari Bapak Askan Setiabudi, CI seorang konsultan bisnis dan trainer nasional, Bapak Erik Marsudi Utomo, SE owner Ayam Bakar Pak D yang sudah memiliki 60 outlet, Bapak Dedy Pratama Owner Pulsa21 yang memiliki 150 toko dan 600 karyawan, Bapak Yudha Setiawan, ST Founder Lazizaa dengan 50 outletnya, Bapak Eko Sugiono owner Sekolah Pengusaha Online, dan Mas Zein Abidin seorang motivator muslim.

    SUKSES, Call 0858-5549-4440, BAGAIMANA MENGEMBANGKAN MINDSET PENGUSAHA BY ASKAN SETIABUDI, CI TIPS INDONESIA

    Yang akan diselenggarakan pada:
    Sabtu-Minggu
    29-30 Oktober 2022
    Di RM Ayam Bakar Pak D Surabaya
    Jam 10.00 WIB sampai Selesai

    TERBATAS HANYA UNTUK 100 PESERTA

    SEGERA BOOKING TEMPATMU…

    HUBUNGI:
    0858-5549-4440 (Ibu Arin)
    0878-3615-2078 (Ibu Dini)

    Alamat Kantor:
    Tempat Magang TIPS Indonesia

    • Jl. Rawamangun Muka Raya, No. 5, Rawamangun, Jakarta Timur.
    • Perumahan Deltasari Indah AY-28, Waru, Surabaya.
    • Perumahan Taman Landungsari Indah, N1, Malang.

    Untuk informasi lebih lengkap silakan klik:
    Website:
    https://askansetiabudi.com/4-mindset-pengusaha-sukses-call-0858-5549-4440-mindset-bisnis-yang-benar-by-askan-setiabudi-ci-tips-indonesia/
    https://tips-indonesia.com/training-leadership-skill/
    https://www.outboundindonesia.com/category/wisata-jatim-2/
    Youtube:
    https://youtu.be/0-rSCL29UIs
    Tiktok:
    https://vt.tiktok.com/ZSRpjd7B4/
    Instagram:
    https://www.instagram.com/reel/CiTiP0WqNz9/?igshid=YmMyMTA2M2Y=
    Facebook:
    https://facebook.com/story.php?story_fbid=pfbid02nieu5rLH31zUWpCPZzgv3NiRFNXCBhJ7NTqTGTrpptYoPwjhwyddAXne2hSoUUbRl&id=1371007463

  • Apa Seperti Apa Bisnis Setelah Pandemi?

    Setelah melewati berbagai keadaan naik turun yang sangat ekstrem. Bagaimana kita menjalankan bisnis ke depannya? Apa kita bisa kembali seperti sebelumnya? kembali ke comfort zone seperti biasanya. Atau pandemi telah mengubah segalanya?

    Pandemi tentu memaksa kita untuk mendefinisikan ulang apa itu sukses dan mengevaluasi strategi bagaimana cara kita beroperasi kembali. Berikut beberapa efek yang terjadi karena pandemi.

    Koneksi Personal

    SOLUSI, Call 0858-5549-4440, Apa Seperti Apa Bisnis Setelah Pandemi?

    Ketika pandemi menyebar semua berubah seketika. Tidak bisa bertatap muka. Arti berada di ruangan yang sama menjadi di Zoom yang sama.

    Akan tetapi sangking mudahnya bertemu orang membuat barrier yang ada semakin semu. Lewat pertemuan zoom kita bisa dengan mudah bertemu dan berdiskusi dengan berbagai pihak yang ketika sebelum pandemi, kita harus meluangkan waktu cukup banyak dalam perjalanan.

    2020 telah mengajarkan banyak orang bahwa mereka dapat membina hubungan bisnis yang bermakna secara virtual. Meskipun tidak sama jika dibandingkan dengan meeting secara offline.

    Mengutamakan Keluarga

    SOLUSI, Call 0858-5549-4440, Apa Seperti Apa Bisnis Setelah Pandemi?

    Di samping banyaknya efek negatif dari pandemi, ada beberapa efek positif yang muncul secara tidak sengaja. Bekerja dari rumah membuat banyak pekerja yang selalu sibuk di kantor memiliki waktu yang banyak bersama keluarga. Hal ini tentu akan membuat bonding dengan keluarga lebih terjaga (tentu ini pandangan simpelnya saja).

    Ke depannya sangat memungkinkan banyak perusahaan-perusahaan savvy yang akan lebih mendorong staff sales mereka untuk bekerja dari rumah secara reguler.

    Efisiensi Travel Expense

    SOLUSI, Call 0858-5549-4440, Apa Seperti Apa Bisnis Setelah Pandemi?

    Perjalanan bisnis sudah hampir tidak mungkin selama pandemi. Hal ini membuat pekerja memiliki waktu lebih banyak bersama keluarga. Selain itu hal ini juga menghemat biaya pengeluaran.

    Komunikasi secara online menjadi hal yang umum saat ini. Dan akan membuat kegiatan pasca pandemi pun tidak jauh beda. Tentu perjalanan bisnis akan kembali normal. Akan tetapi meeting online juga akan masih berjalan. Membuat expense untuk transportasi dan akomodasi berkurang jauh. Dan sekali lagi kita akan lebih dekat dengan keluarga.

    Perusahaan akan semakin berpikir untuk mengirim perwakilan/staff keluar, karena pendapatan saat pandemi terjun bebas. Jika bisa disubtitusi dengan online, kemungkinan besar mereka lebih memilihnya. Akan tetapi ada waktunya ketika ingin melebarkan pasar baru, perusahaan akan tetap memilih perjalanan bisnis secara langsung.

    Era Bisnis Baru

    Pandemi mengajarkan kita untuk bersikap fleksibel dan beradaptasi dengan cepat terhadap perkembangan bisnis atau market. Covid ini sangat disruptif, jadi respon kita juga harus mendisrupsi kenormalan berbisnis kita sebelum pandemi.

    Ke depannya, kita akan mengharapkan semakin sedikit bisnis yang menjalankan secara normal. Dan lebih terbuka dengan cara-cara baru.

    Bisnis New Normal akan mengharapkan binis yang lebih efisien, lebih personal dengan market, dan mengurangi transportasi yang tidak perlu. Berfokus mendisrupsi status quo sekarang.

  • LIMA RAHASIA AGAR BISNIS BERJAYA

    Semua orang pasti ingin bisnisnya berjaya, tapi tidak semua orang tahu caranya.

    Dari pengamatan saya, ada 5 rahasia agar bisnis kita berjaya:

    1. Upgrade Produk Anda

    Dalam bisnis apapun, produk yang berkualitas adalah syarat yang utama. Tanpa produk yang berkualitas bisnis Anda hanya akan jalan di tempat bahkan bisa sekarat.

    Pilihlah tim terbaik untuk menjaga dan meningkatkan kualitas dari produk Anda. Bayar lebih mahal tak mengapa yang penting kualitas produk Anda terjaga. Daripada Anda bayar tim dengan murah tapi kualitas produk Anda rusak, kerugiannya jauh lebih besar.

    Bila perlu, milikilah tim R&D (riset & development) untuk selalu mengupgrade produk-produk Anda agar selalu update. Perkuat benefit, USP (Unique Selling Proposition) dan added value dari produk Anda.

    2. Jaga dan Perluas Market Anda

    Setiap bisnis memerlukan pembeli baik itu B2B (Business to Business) atau B2C (Business to Customer). Diperlukan banyak sekali calon customer supaya bisnis kita berjaya. Untuk itu kegiatan seorang pebisnis adalah harus terus membangun new market. Tentunya dengan tetap melakukan maintenance terhadap eksisting market.

    Dalam era kompetisi yang semakin red ocean ini, Anda harus memperbesar market Anda. Supaya konversinya untuk menjadi omset juga semakin besar.

    3. Perkuat BMS

    Perkuat tim BMS (Branding, Marketing & Selling) Anda. Tanpa tim yang kuat di tiga pilar BMS, produk Anda akan tertimbun di sela-sela membludaknya informasi.

    Lihatlah betapa banyak produk-produk yang keren, saat ini agak sesak nafas. Bukan karena kualitasnya tidak bagus, tapi karena produk tersebut sudah tidak dikenal lagi oleh publik.

    4. Perbanyak Sedekah

    Sudah tidak diragukan lagi kalau manfaat sedekah sangat luar biasa. Banyak pebisnis yang menceritakan kalau sedekah sangat memperlancar bisnis mereka. Apalagi jika sedekahnya ekstrim, maka keajaiban sering terjadi di bisnis mereka.

    Terlebih lagi saat pandemi seperti ini, sedekah akan sangat membantu bisnis kita agar tetap berjaya. Allah swt berfirman: “Sesungguhnya orang-orang yang bersedekah baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya akan dilipat-gandakan (ganjarannya) kepada mereka; dan bagi mereka pahala yang banyak.” (QS. Al-Hadiid: 18)

    5. Libatkan Tuhan

    Last but not least. Allah adalah penggengam segala taqdir kehidupan. Dialah yang berkuasa membolak-balik segala keadaan. Maka serahkan bisnis Anda kepadaNYA. Bila perlu jadikanlah Dia sebagai pemilik saham dari bisnis Anda. Sehingga setiap mau mengambil keputusan dalam bisnis, Anda selalu melibatkan Tuhan dalam memutuskannya, dan setiap ada hasil jangan lupa untuk berbagi hasil dengan Dia.

    Allah tidak suka dengan orang yang sombong, yang merasa mampu mengerjakan bisnisnya tanpa bantuan Dia. Semakin orang merasa mampu maka saat itulah Allah akan semakin menjauh dari bisnisnya. Saat Allah jauh dari bisnis kita, mungkinkah bisnis kita bisa berjaya?

    Ikhtiar tanpa do’a adalah kesombongan, do’a tanpa ikhtiar adalah pelecehan.

    Salam STAR

    Askan Setiabudi, CI

    Konsultan, Trainer, Entrepreneur

  • KENAPA KITA TAK PEDE JUALAN?

    Pernahkah Anda tak PD alias tak percaya diri ketika berjualan sesuatu?

    Mengapa bisa seperti itu?

    Padahal kalau penjualnya saja tak PD, mungkinkah jualannya laku?

    Nah menurut saya ada beberapa penyebab kenapa kita tak PD dalam menjual sesuatu:

    1. Karena kualitas produknya kurang OK.
    Hati kecil kita tak bisa dibohongi saat produk kita jelek. Betul kan?

    Kalau produk kita jelek, pasti kita ragu memasarkannya. Keraguan ini terpancar dari diri kita dan bisa ditangkap oleh calon konsumen. Hal ini akan memantul balik kepada kita dan menjadikan kita semakin tidak PD.

    2. Karena tidak memahami produk secara detail.
    Pemahaman terhadap product knowledge sangatlah penting. Ketika pemahaman kita hanya setengah-setengah, itu akan menjadikan kita ragu untuk menawarkan.

    Apalagi ketika ada calon konsumen yang mulai bertanya-tanya lebih detail tentang produk kita, wah alamat bisa panas dingin kita.

    3. Kurang mampu handle objection.
    Tidak ada produk yang sempurna. Maka kemampuan kita dalam handle objection dan handle complaint sangatlah penting. Bukan untuk berkelit, tapi untuk menjadikan konsumen nyaman, konsumen yakin bahwa antara harga dan produk sudah sepadan, konsumen yakin bahwa kita bertanggungjawab jika ada kerusakan, dst.

    4. Kurang menjaga self performance.
    Kesan pertama begitu menggoda, selanjutnya terserah Anda.😊

    Maka sesuaikanlah diri Anda dengan produk yang Anda jual. Mulai dari penampilan, pengetahuan, personality, komunikasi, dst.

    Istilah kerennya kuatkanlah personal branding Anda!

    5. Kurangnya Corporate / Product Branding.
    Lebih PD mana Anda jualan produk yang sudah terkenal atau yang belum terkenal?

    Ya tentunya Anda akan lebih PD jika menjual produk yang mereknya sudah terkenal kan?

    Maka lakukanlah secara terus menerus penguatan terhadap brand produk Anda. Baik melalui leverage (tokoh masyarakat, artis, iklan di media massa, event, dst.) ataupun melalui berbagai program CSR yang ada.

    Nah itulah 5 hal yang menurut saya bisa menjadikan kita kurang PD dalam menjual produk kita.

    Bagaimana menurut Anda?

    Sharing-sharing yuk!

    Askan Setiabudi

  • Coaching Series 3: Apa yang Bisa dibantu oleh Seorang Coach Bisnis?

    Coaching concept illustration. Idea of strategy, skills and improvement.

    Sebagian besar Coach Bisnis memiliki fungsi serba guna dalam pelayanan mereka. Itu berarti, apapun yang anda inginkan untuk mengembangkan bisnis, membuat bisnis yang sudah sukses semakin maju baik bisnis kecil, bisnis lokal, atau perusahaan internasional, seorang coach yang berbakat akan mampu membantu.

    Ada anggapan umum bahwa coaching bisnis ada hanya untuk membantu para owner untuk memajukan sebuah bisnis.

    Membantu owner untuk kembali ke jalur pengelolaan bisnis yang tepat sudah dipastikan sebagai salah satu kemampuan seorang coach. Selain itu, masih ada variasi situasi lain di mana seorang coach bisa membantu juga.

    Seorang coach bisnis mampu membantu owner untuk membangun usaha mulai dari nol, memberikan arahan kepada owner dan eksekutor saat menjalankan usaha membangun bisnis, mendefinisikan visi dan misi, dan mengawal strategi jangka pendek dan jangka panjang bisnis tersebut.

    Selain itu, seorang coach bisnis juga mampu membantu owner bisnis untuk menumbuhkan bisnis mereka ke level berikutnya dengan cara mengurangi beban pikiran owner agar perjalanan bisnisnya terasa lebih mudah. Karena saat menjalankan sebuah bisnis seorang diri tanpa partner berpikir, maka beban yang dirasakan dalam pengelolaannya pun akan terasa berlipat lebih berat.

    Jadi, saat anda bekerja dengan seorang coach sebagai partner menjalankan usaha, maka anda akan mendapatkan pasangan bisnis yang bisa membantu anda dalam menghadapi berbagai tantangan. Coach akan membantu anda dengan berbagai pengalaman dan keahliannya sehingga anda memiliki seseorang yang diandalkan dalam mengupayakan kemajuan usaha bisnis anda.

    Dengan demikian, seorang coach mampu mengurangi tingkat stress dari owner usaha dengan berbagai keuntungan dan mafaatnya.

    Bersambung ke seri 4

  • POLA KOMUNIKASI, KUNCI SUKSES DALAM BERBISNIS

    Dalam dunia bisnis, pola komunikasi itu sangat penting. Dengan pola komunikasi yang baik, pelaku bisnis dapat dengan mudah meyakinkan customer atau pelanggan. Keuntungan lain juga bisa digunakan untuk memberikan service yang optimal. Dengan demikian, pelaku bisnis dapat dengan mudah meraih hasil-hasil yang besar di kemudian hari.

    Pola komunikasi memiliki berbagai macam bentuk, seperti yang bersifat verbal, tertulis dan isyarat atau bahasa tubuh. Contoh dari komunikasi verbal yang baik adalah memberikan intonasi yang menyenangkan ketika berbicara dengan orang lain seperti klien, karyawan dan pelanggan. Dalam tanda kutip, hindari nada tinggi, nada kaku, nada yang terkesan marah atau nada yang kurang menghargai lawan bicara.

    Selanjutnya untuk komunikasi tertulis yang baik, jangan terbiasa menggunakan singkatan. Tulislah kata-kata  yang enak dibaca. Hindari menggunakan emoticon yang dapat menyinggung perasaan atau penggunaan huruf besar sama rata untuk beberapa kata seperti “CEPAT”, yang terkesan seperti marah atau teriak. Jangan lupa baca kembali tulisan tersebut sebelum dikirim ke orang lain, klien atau pelanggan. Dengan membacanya kembali, anda bisa memperkirakan kira-kira akan seperti apa respon pembaca terhadap tulisan tersebut. Posisikan diri sebagai orang lain, klien atau pelanggan yang akan membaca tulisan tersebut, sehingga ketika tulisan itu dikirim hasilnya adalah respon positif dari pembacanya.

    Terakhir adalah pola komunikasi isyarat atau bahasa tubuh yang baik. Hindari bahasa tubuh atau isyarat yang tampak sombong, wajah yang berekspresi marah dan terkesan meremehkan yang nantinya justru bisa menjadi penghalang dari keberhasilan berkomunikasi. Selain tiga bentuk pola komunikasi tersebut, ukuran sejauh mana pelaku bisnis merespon komunikasi dari orang lain, klien atau pelanggan secara cepat (Fast Respond) Juga menjadi poin yang sangat penting. Ketika anda sudah mulai tidak dapat merespon orang lain dengan cepat dalam sebuah komunikasi (Slow Respond), usahakan mencari wakil atau asisten yang bisa mewakili anda. Hal itu bertujuan agar tetap dapat memberikan respon secara cepat (Fast Respond). Karena ketika suatu bisnis sudah mulai Slow Respond, maka tinggal menghitung waktu untuk dampak-dampak buruknya.

    Dari semua aspek di atas, bisa disimpulkan bahwa memperhatikan pola komunikasi itu sangat penting. Ketika pola komunikasi terwujud dengan baik maka citra bisnis yang anda kelola juga akan menjadi baik dan hal tersebut akan berdampak positif terhadap hasil yang ingin dicapai. Jangan sampai anda kehilangan aspek-aspek tersebut.

    Selamat mencoba dan selamat belajar,

    Salam Star dari saya Askan Setiabudi.