Tag: Kompetisi dalam bisnis

  • Kompetitor

    “Di luaran sana ada produk yang harganya lebih murah dan sistem bonusnya sama / lebih bagus dibanding kita. Bagaimana nih nasib bisnis kami Pak?” tanya salah seorang klien kepada saya.

    “Begitulah bisnis, dimana ada gula disitu ada semut,” jawab saya nyantai. 😊

    Businessman superhero fly pass his competitor. Business competition concept

    Sobat sekalian, sepanjang sejarah, setiap bisnis yang bagus selalu menghadirkan duplikator / peniru yang akan menjadi kompetitornya.

    Sebagai new comers, kompetitor pasti menghadirkan USP (Unique Selling Proposition) / benefit yang berbeda / lebih baik, supaya bisa merebut hati konsumen.

    Tapi hal tersebut tidak lantas meluluhlantakkan pemain/pebisnis lama. Kenapa?

    1. Pemain lama sudah lolos seleksi bertahun-tahun.

    Bisnis yang tidak bagus produk dan sistem bisnisnya, pasti tidak akan bertahan lama.

    Jadi jika bisnis dan produk Anda bertahan lama, itu pertanda kalau bisnis dan produk Anda bagus.

    Maka ketika hadir kompetitor baru, woles saja. Pakailah filosofi Jawa “ojo gumunan, ojo kagetan”. Kenapa? Karena belum tentu mereka bertahan lama.

    Bagaimana kalau misal mereka nanti juga bertahan lama Pak?

    Jawabannya ada di poin kedua

    2. Pemain lama memiliki fans fanatik

    Pemain lama pasti memiliki fans fanatik, baik dari segi produk ataupun bisnis.

    Fans yang sudah membuktikan manfaat produk, tidak akan mudah untuk digeser ke produk yang lain. Demikian juga dengan fans yang sudah mendapat income jutaan rupiah dari bisnis ini, entah sebagai agen/distributor/reseller/marketing, tidak akan mudah digeser ke lain hati.

    3. Peka

    Dan yang paling penting memang kembali ke perusahaan. Apakah perusahaan peka atau tidak, dengan hadirnya kompetitor yang bisa menggerus dan menghilangkan eksistensi mereka.

    Selama perusahaan terus berbenah, kreatif dan inovatif, maka kompetitor tidak akan bermakna.

    Tapi kalau perusahaan cuek, abai, terlalu PD (Percaya Diri) dan kurang introspeksi, biasanya kompetitor bisa menyalip di tikungan.

    Nah pada akhirnya keputusan juga kembali kepada kita sebagai pemakai produk dan atau sebagai pebisnis produk.

    Khusus bagi pebisnis produk MLM / Network Marketing (NM), saran saya Anda fokus di satu perusahaan NM saja. Kenapa demikian?

    1. Anda sudah membangun asset/tim.

    Asset/tim yang sudah Anda bangun akan berantakan begitu Anda kenalkan mereka ke perusahaan NM yang lain. Tentunya ini menjadikan Anda harus membangun asset/tim Anda mulai dari nol lagi. Pertanyaannya adalah: Kapan Anda sukses jika selalu membangun tim dari nol lagi??

    2. Jangan rusak kredibilitas Anda.

    Ketika Anda menawarkan NM yang lain, maka pasti tim Anda akan kehilangan respek terhadap Anda.

    Mereka akan mulai berfikir kalau Anda tidak setia. Sehingga mereka akan ragu untuk memperjuangkan impian dan masa depan mereka bersama Anda.

    Harapan Anda yang awalnya mendapat dukungan dari mereka, bisa jadi Anda malah akan ditinggalkan oleh mereka. Dan saat itulah kredibilitas Anda mulai jatuh di depan mereka.

    Lalu bagaimana bagusnya?

    Saran saya tetaplah Anda fokus di perusahaan NM Anda saat ini. Temukan berbagai kelebihan di perusahaan Anda saat ini dan bantu perusahaan Anda untuk terus memperbaiki kualitasnya.

    InsyaAllah dengan cara tersebut, Anda, tim Anda dan perusahaan Anda akan semakin berjaya.

    Tapi bagaimana Pak kalau kompetitor kita bukan perusahaan NM, tapi perusahaan konvensional. Sehingga harga jual produk mereka lebih murah dibanding kita?

    Sejauh yang saya tahu, sepanjang sejarah, segmen produk / bisnis konvensional dan NM itu berbeda. Jadi Anda ndak perlu resah. Masing-masing memiliki segmen pasar sendiri-sendiri. Dan masing-masing eksis sampai saat ini.

    Apalagi jika marketing plan NM Anda adalah binary. Gampang sekali. Anda tinggal menemukan 1 tim hebat di jalur kanan dan 1 tim hebat di jalur kiri. Selama Anda tidak berhenti dan mau menjalankan saran-saran saya diatas, insyaAllah Anda pasti sukses.

    Selamat Mencoba.

    Salam STAR

    AskanSetiabudi.com

  • KOMPETITOR atau MOTIVATOR?

    Setiap bisnis yang luaris, pasti menimbulkan keinginan pada orang lain untuk meniru bisnis tersebut. Walaupun bisa jadi dia tidak ada passion di bidang itu. Memang, dimana ada gula disitu ada semut. Dimana ada gadis cantik, disitu ada lelaki yang mengerumuni.

    Bisnis yang mirip-mirip, baik secara produk, segmen dan lokasi usaha, seringkali disebut sebagai kompetitor. Biasanya kompetitor ini bisa mengurangi omset kita, bisa mematikan bisnis kita, tapi kadang bisa juga malah meledakkan omset kita. Nanti akan saya bahas kenapa kok bisa demikian. 

    Secara kasat mata, memang seakan-akan bisnis sejenis adalah kompetitor bagi kita. Tapi kalau kita mau berfikir dan berhati jernih, maka sebenarnya kompetitor adalah motivator buat kita. Kompetitor adalah alarm dan polisi tidur buat kita agar kita selalu terjaga.

    Bagaimana tidak, bukankah dengan adanya kompetitor kita akan semakin semangat untuk memperbaiki kondisi internal bisnis kita. Dengan adanya kompetitor kita akan selalu berusaha kreatif agar satu langkah lebih maju dibanding kompetitor. Dengan adanya kompetitor kita akan terhindar dari zona nyaman yang seringkali menjadikan kita malas, terlena dan bisa menghancurkan bisnis kita.

    Dalam NLP, hal tersebut dinamakan meta program menjauh. Kita akan bergerak maju karena rasa takut yg dihadirkan oleh kompetitor kita. Bukankah the power of ‘kepepet’ seringkali menjadikan kita jauh lebih semangat daripada the power of ‘ngisi dompet’?

    Seringkali bisnis yang sejenis malah menjadikan bisnis kita semakin dikenal dan dicari orang, karena kompetitor ikut mengedukasi market yang sama dengan market kita. Apalagi kalau bisnis sejenis ini terkumpul disatu lokasi atau di satu jalan yang sama, maka alam bawah sadar konsumen akan lebih mudah diarahkan untuk menuju ke lokasi dimana bisnis-bisnis sejenis itu berada.

    Misal, sentra HP dan laptop di HiTech Mall WTC Surabaya, sentra kripik tempe di Sanan Malang, sentra mebel di Bukir Pasuruan, sentra tas dan kerajinan kulit di Tanggulangin Sidoarjo, kampung inggris di Pare Kediri, pusat kurma di Ampel Surabaya, sentra kuliner di Sigura-gura dan Sunan Kalijogo Malang, dan senisnya.

    Faktanya semua bisnis di daerah-daerah tersebut semakin ramai. Omsetnya tidak berkurang, malah semakin naik. Misalnya, warung ayamnelongso.com dan Sambal Mak Tin, dua warung yang suangat favorit di Malang ini malah semakin naik omsetnya. Walaupun di sepanjang jalan tersebut berjejer puluhan rumah makan merk yang lainnya, alhamdulillah omset kedua warung tersebut bisa menembus 2000-3500 porsi setiap harinya.

    Rejeki tidak akan pernah tertukar. Maka, tidak perlu resah dan gelisah ketika ada kompetitor. Terus perbaiki ikhtiar dan kuatkan spiritual. InsyaAllah semakin sukses dan berkah. Jadi, masih takut dgn kompetitor? Kelaut aja….😀

    *Ikuti pertemuan COACHING, CONSULTING DAN MENTORING: “Menjadikan Bisnis Anda Semakin BERSISTEM, Agar Bisnis Anda Bisa AUTO PILOT”

    Catat tanggal mainnya: Kediri (22 Mei), Surabaya (25 Mei), Malang (26 Mei)

    Led by: askansetiabudi.com

    Presented by: SBCC (School of Business Coaching & Consulting) | lawangagung.com | ayamnelongso.com | tips-indonesia.com

    WA: 0878 599 33862